Dilema Legislator PKS: Rokok Kontradiksi dengan Kesehatan Tapi Pemasukan Industrinya Diharapkan
"Di satu sisi industri rokok sangat diharapkan pemasukannya, namun di sisi lain memiliki kontradiksi dengan unsur kesehatan," Anis sebagaimana dikutip GoNEWS.co di Jakarta.
Baca Juga: PKS Sebut Raffi Ahmad Cocok Jadi Capres 2024
Baca Juga: Anies-AHY, NasDem-Demokrat-PAN atau NasDem-Demokrat-PKS?
Ketua DPP PKS bidang Ekonomi dan Keuangan ini mengatakan pemasukan dari cukai tembakau menjadi penopang terbesar dari pemasukan cukai nasional yaitu sebesar 95%.
Dalam kunjungan kerja ke PT Djarum di Kudus, Jawa Tengah, kemarin, Anis meyaksikan sendiri bahwa industri rokok cukup membantu masyarakat dalam memperoleh peghasilan.
Baca Juga: Kelola Tata Niaga Migor, PKS Desak Pemerintah Berdayakan BPN dan Bulog
Baca Juga: PKS: Kasus Mafia Migor Layak Disebut sebagai Kejahatan Korporasi
Di Kudus, lokasi pabrik rokok PT Djarum, tingkat kemiskinan tahun 2021 meningkat dari 7,31% ke 7,60%. "Angka ini termasuk kecil dengan kemungkinan sebagiannya terbantu oleh industri rokok karena menyerap tenaga kerja," ujar Anis.
Karenanya, menurut Anis, kontradiksi pemasukan industri rokok dengan dampak kesehatan rokok itu sendiri "Menjadi dilema yang tak pernah usai."
Baca Juga: PKS Desak Pemerintah untuk Segera Atasi Masalah Minyak Goreng Curah
Baca Juga: PKS Minta Menperin Tak Gentar dengan Ancaman Mafia Migor
***
Editor | : | Muhammad Dzulfiqar |
Kategori | : | Ekonomi, Nasional, DPR RI, DKI Jakarta, Jawa Tengah |