Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
24 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
2
Kesit Budi Handoyo Siapkan Pakta Integritas untuk Kepengurusan PWI Jaya 2024-2029
Umum
22 jam yang lalu
Kesit Budi Handoyo Siapkan Pakta Integritas untuk Kepengurusan PWI Jaya 2024-2029
3
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
Umum
22 jam yang lalu
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
4
Catherine Wilson Fokus pada Kesehatan dan Karier di Tengah Proses Perceraian
Umum
22 jam yang lalu
Catherine Wilson Fokus pada Kesehatan dan Karier di Tengah Proses Perceraian
5
Kembali Hadir Selepas Pandemi Covid-19, Titan Run 2024 Siap Manjakan Para Runner
Olahraga
20 jam yang lalu
Kembali Hadir Selepas Pandemi Covid-19, Titan Run 2024 Siap Manjakan Para Runner
6
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
DKI Jakarta
3 jam yang lalu
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
Home  /  Berita  /  Politik

PKB Sebut Sulit Bangun Koalisi dengan Partai 'Gajah'

PKB Sebut Sulit Bangun Koalisi dengan Partai Gajah
Ilustrasi Kampanye PKB. (Foto: Istimewa)
Selasa, 14 Juni 2022 16:19 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan, lebih mudah mencari kecocokan dengan partai yang sederajat untuk membentuk koalisi. Maka itu, PKB melakukan penjajakan dengan PKS. Menurut Jazilul, bakal sulit bila melamar partai besar atau partai gajah untuk mencari jalan tengahnya, apalagi PKB menginginkan ketua umumnya menjadi capres.

"Koalisi itu ibarat pernikahan, ada syaratnya harus sekufu atau sederajat. PKB dengan PKS itu satu derajat, gampang untuk mencari kecocokan, untuk mencari maharnya karena kita sama-sama partai tengah sehingga mudahkan jalan komunikasinya. Berbeda kalau PKB melamar 'partai gajah' dimana PKB ingin jadi capres, itukan pasti dianggap enggak sekufu," kata Jazilul dalam keterangannya, Selasa (14/6).

Sehingga komunikasi yang dibangun PKB dengan PKS bisa berjalan baik. Meski diakui kedua partai memiliki konstituen yang berbeda. "Koalisi PKB dan PKS ibarat pribahasa: asam di gunung, garam di laut, di dalam periuk kita bertemu," kata Jazilul.

Jazilul menegaskan, koalisi PKB dan PKS dilakukan dengan tulus untuk memberikan alternatif. Tujuannya menghentikan polarisasi menjelang dan sesudah pemilu. Serta memberi harapan baru.

Koalisi ini akan mengajak partai politik lain untuk bergabung. Namun, partai yang sudah tergabung dengan koalisi, tidak akan diganggu. Misalnya yang sudah gabung Koalisi Indonesia Bersatu.

"PKB punya tata krama. Kalau orang sedang lamaran jangan ikut melamar, kecuali nanti begitu lamarannya batal, mau balik, ya kita terima. Misalkan sekarang KIB lagi pacaran, kan kita nggak ganggu. Kalau nggak jadi, namanya orang patah hati ya kita terima," kata Jazilul.

"Gitu kan wajar-wajar saja. Kami juga nggak ingin jomblo, wajar-wajar saja. Mau dibilang test water, silakan. Mau dibilang pacaran dini, silakan," kata wakil ketua MPR RI ini.

Jazilul menegaskan bahwa koalisi yang hendak dibangun dengan PKS memiliki arah, cita-cita dan visi yang jelas untuk memperbaiki kondisi bangsa ke depan. "Jadi bukan hanya ketemu di jalan, say hello terus pacaran. Kita juga hitung nasabnya dari nasab yang sama, asal usulnya kalau ke depan membangun rumah tangga kayak apa. Bahkan terus terang di kita sendiri ada yang keberatan, dianggap beda asal-usulnya usulnya. Ya kan biasa itu, nanti PKS saya yakin juga ada begitu," katanya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/