Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Gagal Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris, Shin Tae-yong Kena Kartu Merah
Olahraga
23 jam yang lalu
Indonesia Gagal Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris, Shin Tae-yong Kena Kartu Merah
2
Gagal ke Olimpiade 2024 Paris, Iwan Bule Tetap Apresiasi Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
23 jam yang lalu
Gagal ke Olimpiade 2024 Paris, Iwan Bule Tetap Apresiasi Perjuangan Garuda Muda
3
Erick Thohir, Terima Kasih Garuda Muda,Terima Kasih Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
Erick Thohir, Terima Kasih Garuda Muda,Terima Kasih Indonesia
4
Terima Kekalahan, PSSI Kecam Aksi Rasis kepada Guinea
Olahraga
3 jam yang lalu
Terima Kekalahan, PSSI Kecam Aksi Rasis kepada Guinea
5
Epy Kusnandar Ditangkap, Terjerat Kasus Narkoba
Umum
3 jam yang lalu
Epy Kusnandar Ditangkap, Terjerat Kasus Narkoba
6
Satu Kali Ucapan, Rizky Febian dan Mahalini Raharja Resmi Menikah
Umum
3 jam yang lalu
Satu Kali Ucapan, Rizky Febian dan Mahalini Raharja Resmi Menikah
Home  /  Berita  /  Politik

Kinerja Pj Kepala Daerah Dinilai Bisa Pengaruhi Pilkada 2024

Kinerja Pj Kepala Daerah Dinilai Bisa Pengaruhi Pilkada 2024
Mendagri Tito Karnavian (kiri) dalam pelantikan Mayjen TNI (Purn) Achmad Marzuki sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Aceh di ruang rapat paripurna DPRA, Banda Aceh, Aceh, Rabu, 6 Juli 2022. (foto: ist./dok.antara)
Senin, 01 Agustus 2022 10:01 WIB
JAKARTA - Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti dalam suatu diskusi daring, kemarin, menyatakan, penunjukan pejabat kepala daerah akan menguntungkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) jika mantan kepala daerah Kota Solo itu punya hajat politik terselubung di Pemilu 2024.

"Ini tergantung presiden nanti, dia punya kecenderungan politik tertentu atau betul-betul mau besikap independen," ujar Ray sebagaimana dikutip GoNEWS.co dari Republika, Senin (1/8/2022).

Baca Juga: Sulbar Diguncang Gempa, Pj Gubernur: Tenang! Gempa Tak Lukai Orang 

Baca Juga: Lantik Pj Pilihan Mendagri, Edy Rahmayadi: Kalau Mereka Tak Mampu Memimpin, Saya yang Pertama Komplain 

Dalam diskusi yang sama, Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus menilai, penunjukan penjabat dikhawatirkan memunculkan potensi terjadi pemilihan kepala daerah (Pilkada) tidak langsung. Potensi itu bisa terjadi ketika penjabat yang ditunjuk pemerintah menjalankan pekerjaannya dengan sangat baik lalu muncul anggapan publik agar tidak repot Pilkada lima tahun dan kepala daerah dipilih oleh DPRD saja.

"Ini tentu jebakan yang akan sulit sekali dibantah ketika kemudian hasil penunjukan penjabat kepala daerah ini memang akan mengubah melahirkan pemimpin-pemimpin daerah yang justru bisa membawa begitu banyak perubahan," kata Lucius.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/