Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
11 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
2
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
10 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
3
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
7 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
4
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
9 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
5
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
8 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
7 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  Ekonomi

CORE Optimis PMI Naik Selama Didapat Pasar Baru dan Kepercayaan Investor Terjaga

CORE Optimis PMI Naik Selama Didapat Pasar Baru dan Kepercayaan Investor Terjaga
Ilustrasi grafik PMI. (gambar: ist./empoweriascom)
Rabu, 03 Agustus 2022 08:31 WIB
JAKARTA - Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Ina Primiana dalam suatu pernyataannya yang dibaca Rabu (3/8/2022), membaca proyeksi bahwa angka Purchasing Managers Index (PMI) Indonesia akan tetap ekspansif dalam beberapa bulan kedepan. Hal ini  mengindikasi positif bahwa perekonomian Indonesia mampu tumbuh.

"Dua tahun terakhir ini menunjukkan kita mampu. Ternyata strategi yang sebelumnya sudah berhasil kenapa takut menghadapi yang ini (tantangan dampak ekonomi terkini, red)," kata Ina sebagaimana dikutip GoNEWS.co di Jakarta.

Menurut Ina, PMI masih akan naik jika Indonesia bisa menggaet pasar baru disisi lain, investor juga masuk. "Itu (PMI, red) akan bergerak," kata Ina.

Dalam sejarah, sejak pandemi PMI Indonesia selalu tinggi, bahkan pernah menyentuh angka 56%. Hal ini didorong konsumsi dalam negeri dan juga ekspor.

"Kemarin saja ketika semua negara lockdown, kita bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri dan PMI bagus, pasar ekspor yang ditinggalkan kita bisa masuk kesana, ini jadi bahan pelajaran baik," jelas Ina.

Ancaman resesi dunia justru bisa menjadi peluang bagi Indonesia untuk mencari pasar baru.

"Dengan situasi global kan bisa dipelajari negara mana yang akan mendapatkan itu dan akan mengalami penurunan, resesi, atau negara mana yang bisa kuat, kita bisa pelajari, bisa mencoba bertahan di pasar ada, atau mencari pasar baru," ungkap Ina.

Sambil mencari pasar ekspor baru, pemerintah harus tetap menjaga kebutuhan dalam negeri dan meminimalisir import.

Selain itu, upaya peningkatan nilai tambah dari hilirisasi juga harus terus diperkuat. "Memang sebaiknya kita berikan nilai tambah supaya membuka lapangan pekerjaan. Kita tidak mengimpor barang mentah tetapi memberi nilai tambah, yang masuk juga akan lebih besar," pungkas Ina.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Ekonomi, Nasional, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/