Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
22 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
2
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
5 jam yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
3
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Olahraga
4 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
4
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
4 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
5
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
Olahraga
4 jam yang lalu
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
6
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Olahraga
4 jam yang lalu
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Home  /  Berita  /  Politik

Di Depan Ratusan Konstituennya, Misbakhun Puji Keputusan Jokowi Pertahankan Subsidi BBM

Di Depan Ratusan Konstituennya, Misbakhun Puji Keputusan Jokowi Pertahankan Subsidi BBM
Muhammad Misbakhun bersama BI berkolaborasi dalam menyosialisasikan penggunaan Rupiah. Pada Jumat (12/8). (Foto: Istimewa)
Minggu, 14 Agustus 2022 20:10 WIB

JAKARTA - Kinerja Presiden Joko Widodo dan jajaran pemerintahannya, dalam mengatasi gejolak ekonomi akibat pandemi COVID-19 dan lonjakan harga minyak dunia, mendapat pujian.

Adalah anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun, yang memberi apresiasi tersebut. Politisi Partai Golkar itu menilai, kemampuan pemerintah mengkoordinasikan persoalan ekonomi merupakan kunci penting menghadapi perekonomian global yang bergejolak. Hal itu dipaparkan Misbakhun di depan ratusan konstituennya pada kegiatan 'Sosialisasi Cinta Rupiah: Bela Negara Tanpa Senjata', seperti dalam keterangannya yang diterima, Minggu (14/8/2022).

Legislator dari Daerah Pemilihan II Jawa Timur itu mengatakan, kinerja yang baik oleh pemerintahan Presiden Jokowi tersebut tidak terlepas dari koordinasi yang baik antara Presiden Jokowi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, hingga Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.

"Arahan Presiden Jokowi di sektor ekonomi dijalankan oleh Menko Perekonomian Pak Airlangga Hartarto, ada Menkeu Bu Sri Mulyani yang memerankan kebijakan fiskal yang sangat bagus, lalu didukung peran Pak Perry bersama jajaran BI," kata Misbakhun.

Lebih lanjut dijelaskan oleh Sekjen Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diumumkan 5 Agustus lalu, bahwa ekonomi Indonesia tumbuh 5,44 persen. "Positif. Di saat luar negeri mengalami gejolak harga BBM, di Indonesia naik atau enggak? Kan, enggak," ujarnya.

Misbakhun mengatakan, pemerintah memilih mempertahankan subsidi BBM. Dijelaskannya, kebijakan fiskal dalam menjaga harga BBM juga harus ditopang kebijakan moneter. Untuk itu, BI sebagai pihak yang menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, kata Misbakhun bank sentral punya andil besar dalam menjaga ketersediaan dana. "Nah, uang subsidi ini dari mana? Sebagian dari pajak negara, sebagian dari Bank Indonesia," kata Misbakhun.

Mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak itu menjelaskan pemerintah dan BI telah menandatangani Surat Keputusan Bersama (SKB) Jilid III. Isi dari SKB tersebut berupa kesepakatan tentang berbagi beban (burden sharing) yang memungkinkan dukungan pembiayaan melalui Surat Berharga Negara (SBN). Maka BI membeli SBN dari pemerintah. "Dengan SKB Jilid III, pemerintah memiliki ruang fiskal yang lebih lebar karena dukungan Bank Indonesia," tutur Misbakhun.

Misbakhun yang pada Pemilu 2019 adalah Influencer Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Maruf Amin melanjutkan, atas itu semua seluruh masyarakat menikmati buah kebijakan pemerintah tentang subsidi BBM.

Angka inflasi terkendali, meskipun jelas dia harga minyak terus bergejolak. Hal ini juga tidak terlepas dari masih berlangsungnya konflik Rusia dan Ukraina. Apalagi belum ada tanda-tanda mereda. "Jika kita melihat perang Rusia - Ukraina yang membuat harga minyak menjadi tinggi, inflasi yang tinggi terjadi di berbagai negara. Indonesia hanya mengalami inflasi di bawah sepuluh persen," katanya.

Selama dua hari, Misbakhun bersama BI berkolaborasi dalam menyosialisasikan penggunaan Rupiah. Pada Jumat (12/8), Misbakhun dan Kantor Perwakilan BI Malang menggelar 'Sosialisasi Cinta Rupiah' di Desa Kedawang, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta, Jawa Timur
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/