Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
Olahraga
22 jam yang lalu
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
2
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
Olahraga
22 jam yang lalu
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
3
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
Olahraga
19 jam yang lalu
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
4
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
Olahraga
22 jam yang lalu
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
5
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
6
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Olahraga
21 jam yang lalu
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Home  /  Berita  /  Politik

Akademisi Dorong Koalisi Besar untuk Membentuk Sistem Demokrasi Jangka Panjang

Akademisi Dorong Koalisi Besar untuk Membentuk Sistem Demokrasi Jangka Panjang
Ilustrasi Demokrasi. (gambar: ist./mulerasfireplacecom)
Jum'at, 19 Agustus 2022 21:51 WIB
JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI) Cecep Hidayat pada Jumat (19/8/2022) mengatakan, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Gerindra-PKB yang dikabarkan melirik partai lain untuk memperbesar berarti tengah menuju kepentingan bersama yang juga besar, termasuk membentuk sistem panjang demokrasi.

"Dengan bentukan koalisi ini kita lihat juga, jangan cuma untuk meningkatkan porsi tawar-menawar, mendapatkan calon yang elektabilitasnya tinggi, namun bagaimana bisa membentuk sistem jangka panjang, demokrasi." tegas Cecep kepada GoNEWS.co.

Baca Juga: Pengamat: Penting KIB Membangun Koalisi Besar untuk Stabilitas Pemerintahan 

Baca Juga: Kata Akademisi soal KIB dan Koalisi Gerindra-PKB 

Pemilu 2024 merupakan pemilu ke 5 setelah 1999 di era reformasi. "Harapannya, demokrasi di Indonesia dapat terkonsolidasi dengan baik, yaitu membawa Indonesia ke demokrasi yang lebih matang, yang ditandai dengan adanya kerjasama dari para elit partai politik, " jelas Cecep.

Untuk itu dia berharap koalisi membawa manfaat bagi bangsa. "Kalaupun membangun koalisi dengan membangun politik demokrasi, bukan hanya untuk jangka pendek untuk mengusung dan memuluskan calon mereka saja," tambah Cecep.

Baca Juga: Bacaan CSIS soal Peluang KIB dan Arah Koalisi PDIP 

Baca Juga: PKB: Koalisi Semut Merah bisa Jadi Naga Merah 

Setidaknya saat ini sudah ada dua poros menjelang Pemilu 2024. Yaitu KIB dikabarkan tengah mendekati Partai Demokrat, sementara Gerindra-PKB dengan PDIP. "Jika kita bicara koalisi yang terbangun di Indonesia, pengalaman dari beberapa Pemilu, biasanya bukan koalisi permanen. Selalu berubah-ubah. Koalisi di Pusat dan Daerah biasanya berbeda, Dengan bermunculannya berbagai koalisi, diharapkan proses demokrasi di Indonesia semakin sehat dan dinamis.

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto sendiri, berulang kali mengatakan bahwa KIB bersifat inklusif, terbuka kepada siapa saja. "Kita ingin politik yang dikedepankan merupakan politik yang menyatukan, inklusif dan didasarkan pada kesamaan gagasan dan pemikiran untuk kemajuan Indonesia yang kita cintai ini," ujar Airlangga beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Masih Mendung, Koalisi PKB-PKS-Demokrat Nunggu Terang 

Namun sembari membangun koalisi, Airlangga mengingatkan para elit, terlebih yang berambisi untuk maju sebagai Capres dan Cawapres untuk mulai membuat visi misi, dan bekerja nyata dengan posisi atau jabatan mereka sekarang.

"Tunjukkan ke bawah performa mereka, sekarang yang masih ada di birokrasi, DPR, terus bekerja untuk rakyat, maka ketika Pilpres, masyarakat akan bisa memilih secara rasional. Yang dilihat adalah rekam jejak Capres dan Cawapresnya," lanjut Cecep.

Baca Juga: Anies-Sandi Suatu Keniscayaan, Tapi PKS Butuh Koalisi Selain dengan Demokrat 

Baca Juga: PDIP Bisa Usung Capres 2024 Tanpa Koalisi, Ganjar atau Puan? 

Menurutnya, dengan berkoalisi, parpol bisa memajukan calon mereka sendiri, maupun melihat-lihat calon dari partai satu koalisi, dan kemudian mengincar satu yang memiliki elektabilitas tertinggi.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Politik, Nasional, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/