Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
2
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
Olahraga
19 jam yang lalu
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
3
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
Umum
19 jam yang lalu
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
4
Ariel NOAH Berbagi Cerita Menjaga Keharmonisan Band
Umum
19 jam yang lalu
Ariel NOAH Berbagi Cerita Menjaga Keharmonisan Band
5
Sarwendah Layangkan Somasi, Geram Difitnah Punya Hubungan Khusus dengan Bertrand Peto
Umum
18 jam yang lalu
Sarwendah Layangkan Somasi, Geram Difitnah Punya Hubungan Khusus dengan Bertrand Peto
6
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
Umum
23 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
Home  /  Berita  /  Politik

Kata Akademisi soal KIB dan Koalisi Gerindra-PKB

Kata Akademisi soal KIB dan Koalisi Gerindra-PKB
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dalam suatu kesempatan. (foto: ist for gonewsco)
Senin, 15 Agustus 2022 16:16 WIB

JAKARTA - Pengamat Politik dan Kebijakan, Dosen Ilmu Politik UPNVJ Danis TS Wahidin, mengatakan kepada wartwan di Jakarta, Senin (15/8/2022), koalisi-koalisi partai politik yang saat ini terbentuk untuk Pemilu 2024 merupakan koalisi yang rapuh sampai didaftarkan calon presiden yang diusung ke KPU RI.

"Koalisi tidak bisa katakan koalisi permanen, karena politik itu the art of possibility, politik kemungkinan, perubahan sampai detik terakhir. Kalau titik temu ideologi, historis, program dan kepentingan poling itu belum ketemu equilibrium, garis normal antar berapa kepentingan, masih bisa kita katakan koalisi yang rapuh," kata Danis sebagaimana dikutip GoNEWS.co.

Baca Juga: PSI Disebut Potensial Perkuat KIB 

Baca Juga: Airlangga: KIB Jaga Stabilitas Politik Indonesia 

Umumnya, kata Danis, model koalisi yang dibangun bernafas nasionalis-religius. Dengan adanya berbagai koalisi ini dapat dipastikan akan ada 3-4 calon dalam pemilu mendatang. Mereka adalah calon-calon yang baru, segar, memiliki visi-misi, bukti bahwa kaderisasi dan semangat kebangsaan tidak mengalami stagnasi, serta demokrasi yang maish berjalan secara dinamis.

Danis melanjutkan, tiap koalisi nantinya akan mengajukan siapa Capres dan Cawapres dan visi misi mereka. Gerindra bersama PKB memunculkan nama Prabowo Subianto kembali turun gelanggang di 2024, sementara KIB lebih mengedepankan pembentukan visi-misi dan program kerja sebagaimana diungkap Ketum Golkar Airlangga Hartarto.

Baca Juga: Daftar Sekaligus KPU, Pakar Politik BRIN: Soliditas KIB Masih Terjaga 

Baca Juga: IPO: KIB Belum Terikat Capres tapi Terbuka 

"Dalam visi misi itu ditekankan pentingnya politik persatuan karena ini kita menghindari politik yang politik identitas. Kami sengaja me-launching program kedepan yaitu salah satunya program akselerasi transformasi ekonomi nasional atau disebut PATEN, jadi KIB PATEN," tegas Airlangga, kemarin.

Seperti diketahui, saat ini ada dua koalisi yang sudah terbentuk yakni; Koalisi Indonesia Bersatu alias KIB yang berisi Golkar, PAN, PPP; dan Koalisi Gerindra-PKB yang sudah menandatangani piagam deklarasi kerjasama.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Politik, Nasional, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/