DPR Sahkan RCEP, CSIS: Modal Suksesi Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023
"Jadi, dengan telah diratifikasi RCEP oleh DPR ini merupakan modalitas yang bagus untuk kepemimpinan Indonesia di ASEAN tahun depan. Indonesia bisa menunjukkan kalau negara ini komit dan menjalankan dengan apa yang telah diusulkan dan disepakati bersama," kata Deni sebagaimana dikutip GoNEWS.co.
Baca Juga: Mitigasi Inflasi, Anggota DPR Desak Percepatan Realisasi Anggaran PC-PEN
Baca Juga: Antisipasi Guncangan Ekonomi, Pemerintah Diminta Perkuat Pendekatan Countercyclical
Deni menjelaskan, dengan adanya RCEP ini tidak otomatis akan memberikan dampak yang besar terhadap peningkatan ekspor Indonesia ke negara-negara anggota RCEP tersebut, karena sebelum RCEP ada tarif masuk produk-produk Indonesia ke negara-negara tersebut sudah sangat rendah.
"Karena sebelumnya memang telah ada bilateral FTA antara Indonesia dengan negara-negara tersebut atau FTA melalui kerangka ASEAN+3 atau ASEAN+6 yang membuat tarif sudah rendah. Adanya RCEP akan membantu menyederhanakan aturan ROO yang telah ada," ungkap Deni.
Baca Juga: Airlangga Dorong Ekonomi Pesantren Tembus Pasar Ekspor
Baca Juga: Pertemuan Puan-Airlangga Diharapkan Produktif
Sementara itu, kaitannya dengan windfall profit ekspor yang diperkirakan akan selesai di tahun depan, RCEP disebut akan membawa keuntungan.
"Pengaruh RCEP akan terbatas saja, karena Indonesia ekspor bahan mentah saja, yang memang tarifnya sudah rendah. Meskipun demikian, adanya RCEP ini diharapkan bisa membantu mengkompensasi penurunan ekspor dari komoditas, jika tahun depan harga-harga komoditas menurun akibat pelemahan pertumbuhan ekonomi global," jelas Deni.
Baca Juga: Tanggapi Hasil Survey, Akademisi Sebut Airlangga Layak Lanjutkan Kepemimpinan Jokowi
Baca Juga: IPO: Kedekatan Golkar-PSI Untungkan Pencapresan Airlangga
Skema RCEP sendiri merupakan perjanjian perdagangan bebas yang mencakup 10 negara ASEAN dan 5 negara mitra ASEAN, yaitu Republik Rakyat Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru.
Terpisah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, RECP akan menyokong pertumbuhan ekonomi, terkhusus dari ekspor.
Baca Juga: Elektabilitas Airlangga Tak Maksimal, SMRC: Strategi Komunikasi Harus Dievaluasi
Baca Juga: Airlangga: KIB Jaga Stabilitas Politik Indonesia
"Persetujuan RCEP diperkirakan dapat meningkatkan PDB Nasional sebesar 0,07% di tahun 2040 dengan kenaikan ekspor mencapai USD5,01 miliar dan surplus perdagangan juga bisa diperkirakan naik 2,5 kali lipat," kata Airlangga.***
Editor | : | Muhammad Dzulfiqar |
Kategori | : | Ekonomi, Nasional, DKI Jakarta |