Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
24 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
3
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
23 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
4
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
5
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Olahraga
18 jam yang lalu
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
6
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Bukittingi, Kota Sejarah Lahirnya Polwan di Indonesia

Bukittingi, Kota Sejarah Lahirnya Polwan di Indonesia
Ilustrasi Polwan. (Foto: Istimewa)
Kamis, 01 September 2022 12:29 WIB

JAKARTA - Hari Polwan Indonesia diperingati setiap tanggal 1 September. Apa sejarah dibaliknya?

Polwan atau Polisi Wanita tidak serta merta ada. Sebelum tahun 1948, wanita belum diperbolehkan untuk mengikuti pendidikan kepolisian ataupun menjadi polisi. Tugas polisi hanya bisa dilaksanakan oleh laki-laki.

Barulah tanggal 1 September, ada enam wanita pertama di Indonesia yang mengikuti sekolah kepolisian di Bukittinggi, Sumatra Barat. Ini sejarahnya.

Sejarah Hari Polwan Indonesia

Melansir situs Museum Polri, Kamis (1/9/2022), pada awal tahun 1948, polisi kesulitan dalam melakukan pemeriksaan fisik pada korban, tersangka, atau saksi wanita. Akhirnya para polisi sering kali meminta bantuan para istri polisi atau pegawai sipil wanita untuk melakukan pemeriksaan.

Berangkat dari permasalahan ini, organisasi wanita dan organisasi wanita Islam di Bukittinggi mengajukan usulan kepada pemerintah agar wanita diikutsertakan dalam pendidikan kepolisian.

Cabang Djawatan Kepolisian Negara untuk Sumatera yang berkedudukan di Bukittinggi akhirnya memberikan kesempatan mendidik wanita-wanita pilihan untuk menjadi polisi. Pada tanggal 1 September 1948 secara resmi disertakan 6 siswa wanita yaitu:

1. Mariana Saanin
2. Nelly Pauna
3. Rosmalina Loekman
4. Dahniar Sukotjo
5. Djasmainar
6. Rosnalia Taher

Mereka mulai mengikuti pendidikan inspektur polisi bersama dengan 44 siswa laki-laki di SPN Bukittinggi. Sejak saat itu, tanggal 1 September diperingati sebagai Hari Polwan.

Tugu Polwan di Bukittinggi

Hari lahirnya Polwan juga diabadikan lewat monumen Polwan di Bukittinggi. Menurut informasi dari laman Kebudayaan Kemendikbud, pendirian tugu Polwan di Bukittinggi beriringan dengan dibukanya pendidikan kepolisian pertama untuk wanita di Indonesia.

Tugu ini terletak di persimpangan tiga jalan Sudirman dengan jalan H. Agus Salim Bukittinggi. Tugu tersebut berukuran 6 x 6 x 8 m dengan dikelilingi taman kecil berukuran taman 21 m x 12 m.

Tugu Polwan diresmikan tanggal 27 april 1993 oleh Kepala Kepolisian RI (Kapolri), Jenderal Polisi Banurusman.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Umum, Peristiwa, Pemerintahan, DKI Jakarta, Sumatera Utara
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/