Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
Olahraga
22 jam yang lalu
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
2
Target Terpenuhi, Aditya Raih Norma GM di Pertamina Indonesian GM Tournament 2024
Olahraga
23 jam yang lalu
Target Terpenuhi, Aditya Raih Norma GM di Pertamina Indonesian GM Tournament 2024
3
Pj Gubernur DKI Tekankan Pentingnya Sosialisasi UU DKJ
Pemerintahan
24 jam yang lalu
Pj Gubernur DKI Tekankan Pentingnya Sosialisasi UU DKJ
4
Sutradara Jelaskan Film 'Deadpool & Wolverine' Tak Hanya untuk Penggemar Berat
Umum
22 jam yang lalu
Sutradara Jelaskan Film Deadpool & Wolverine Tak Hanya untuk Penggemar Berat
5
Inovasi EPS PLN Percepat Pembangunan Gardu untuk Penuhi Kebutuhan Listrik Pelanggan
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Inovasi EPS PLN Percepat Pembangunan Gardu untuk Penuhi Kebutuhan Listrik Pelanggan
Home  /  Berita  /  Politik

Polemik PPP jadi Tantangan Berat KIB

Polemik PPP jadi Tantangan Berat KIB
Ilustrasi PPP. (foto: ist. via republika)
Rabu, 07 September 2022 19:12 WIB
JAKARTA - Pengamat Politik dari UIN Syahid Jakarta Ray Rangkuti mengatakan kepada wartawan, Rabu (7/9/2022), polemik yang terjadi dalam tubuh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan Ketum baru yang berstatus Plt adalah tantangan berat bagi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

"Ini kan tantangan berat bagi KIB, satu saja keluar, rontok, karena sudah tidak memenuhi syarat. Kalau biasanya, ada orang lain yang selesaikan dulu kasusnya, KIB tidak berani melakukan karena mereka saling membutuhkan," kata Ray kepada GoNEWS.co.

Baca Juga: PPP Meminta Maaf kepada Para Kyai atas Ucapan Suharso di KPK 

Baca Juga: CISA Prediksi Satu Parpol KIB Tarik Diri Nanti 

Untuk itu, tiga serangkai PPP, Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional ( PAN) harus tetap bersama-sama dalam koalisi untuk mengamankan posisi. "Katakan, sepanjang apa nanti kisruh mereka akan tetap menjaga PPP berada dalam koalisi KIB. Sebab, secara formal kalau keluar, membuat koalisi ini berantakan," jelas Ray.

Tantangan lain yang dihadapi KIB, sambung Ray, adalah ketika PPP memilih keluar koalisi dan bergabung dengan yang lain. Terlebih jika PPP memiliki Capres di luar koalisi.

Baca Juga: Lewat Tahsin Quran Call, Baznas dan PPPA Darul Quran Ajak Umat Perbaiki Bacaan 

Baca Juga: Tanpa Puan PDIP, KIB Bisa Usung Capres Sendiri 

Partai Golkar sendiri mengatakan bahwa KIB masih solid, dan Mardiono adalah salah satu inisiator KIB.

Sebelumnya, Suharso Monoarfa diberhentikan sebagai Ketua Umum PPP dari Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP. Posisinya digantikan oleh Muhammad Mardiono, yang saat ini menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Dibawah kepemimpinan Mardiono, PPP akan menggelar Mukernas yang salah satu agendanya menentukan nama Capres.

Baca Juga: Ada Kabar Baik untuk PPP menyusul 'Pisah Ranjang' PBNU-PKB 

Baca Juga: Pemerintah Pusat minta Pemerintah Daerah Atasi Inflasi akibat Kenaikan BBM 

Sementara itu, Wakil Ketua Umum (Waketum) PPP Arsul Sani sempat menyebut, tak ada pembahasan posisi PPP di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dalam Mukernas di Banten. Hal itu diungkap seiring penunjukan Muhammad Mardiono sebagai Plt Ketum PPP menggantikan Suharso Monoarfa yang diberhentikan dalam Mukernas tersebut. Arsul juga memastikan hal ini berarti PPP tidak mengubah posisi dalam berkoalisi di KIB bersama Golkar dan PAN. Arsul juga menyebut Plt Ketum PPP Muhamad Mardiono saat ini merupakan koordinator KIB.

"Ini artinya PPP sampai hari ini tidak berubah posisi koalisinya untuk Pilpres 2024, yakni bersama Partai Golkar dan PAN," jelas Arsul.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Politik, Nasional, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/