Gelar Doa Bersama untuk Indonesia, 'Mak Ganjar' NTT Siap Antarkan Ganjar Pranowo ke RI 1

JAKARTA - Relawan 'Mak Ganjar' menggelar doa bersama untuk Indonesia di tengah situasi yang tak menentu, dan juga mendoakan Indonesia mendapatkan sosok pemimpin masa depan yang tepat. Doa bersama ini dilakukan menurut kebiasaan penganut agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha, pada Senin (10/10/2022).

Doa bersama itu juga dihadiri langsung Koordinator Wilayah 'Mak Ganjar' Provinsi NTT, Hermin Aliandu beserta 2.000 relawan di Hotel Ima, Kota Kupang. Menurut Hermin, kegiatan doa bersama untuk Indonesia merupakan ikhtiar batin relawan dan berbagai pihak, dalam mengurus bangsa Indonesia dan melakukan konsolidasi Ganjar Presiden Untuk Presiden 2024.

'Mak Ganjar' sendiri, lanjut Hermin, telah banyak berupaya mengkonsolidasi dukungan bagi Ganjar Pranowo kepada masyarakat NTT, seperti melakukan membagikan sembako dan kegiatan kesehatan lainnya. "Kami berdoa, agar kita mendapat pemimpin masa depan yang lebih baik seperti sosok yang ada dalam diri Pak Ganjar, supaya ke depannya Indonesia lebih maju lagi," ujar Hermin melalui siaran persnya, Selasa (11/10/2022).

Kegiatan doa bersama tersebut juga sebagai upaya mengenalkan sosok Ganjar Pranowo bagi kaum perempuan di NTT. Hermin yakin, Ganjar mampu memenangi Pilpres mendatang, sebab dukungan datang dari berbagai pihak, salah satunya dari kaum perempuan di NTT. "Saya merasa yakin Pak Ganjar akan jadi presiden, dukungan dari sini sangat kuat. 90 persen bapak menang di NTT," tegas Hermin.

"Buktinya, hari ini saja, kita mengundang 500 orang, tapi yang datang sampai 2.000. Kami cukup kewalahan. Pak Ganjar memang sudah dikenal. Ini baru separuh, masih banyak wilayah yang siap berkontribusi untuk pemenangan beliau," tambah Hermin.

Rahima Husein, salah satu anggota relawan 'Mak Ganjar' NTT menyakini, Ganjar akan melenggang mulus dalam pemilihan Presiden RI 2024. "Mudah-mudahan kami rakyat NTT, khususnya berdoa untuk bapak dari seluruh lintas agama. Kami yakin dan percaya, Bapak terpilih untuk menjadi presiden terpilih dan bagaimana pun harus jadi," kata Rahima.***