Publik Daftar Berbagai Aplikasi, Jaminan Keamanan Datanya Gimana?
"Publik dipaksa untuk daftar di berbagai aplikasi, tapi tak ada jaminan bahwa data akan aman," kata Teguh lewat akun di media sosial Twitter, kemarin, sebagaimana dikutip GoNEWS.co dari Tempo.
Baca Juga: Serius Siapin Pemilu, Data Penduduk Mendarat di KPU
Baca Juga: Kemendagri Ingatkan Keamanan Data Pendukung dari Pencalonan Calon Perseorangan
Disebutkan, akun Bjorka memperjual belikan lebih dari 44 juta data milik pengguna aplikasi MyPertamina. Data terdiri dari, antara lain, nama lengkap, email, Nomor Induk Kependudukan (NIK), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), nomor telepon, alamat, juga besar penghasilan. Jumlah data terkompresi sebesar 6 GB, atau 30 GB jika tak dikompresi.
Sebanyak 44 juta data yang bocor tersebut, kata Teguh, "Dijual dengan harga US$25 ribu atau setara Rp 392 juta rupiah.". Di situs BreachForums pada Kamis, 10 November 2022, Bjorka mengaku bahwa data sudah terjual dengan nilai di atas dalam bentuk Bitcoin.
Baca Juga: Ekomon Optimis UU PDP Tumbuhkan Ekonomi Digital, Tapi Butuh Badan Pengawas Data
Baca Juga: Soal Hacker Bjorka, DPR: Bawaslu Wajib Antisipasi & Jaga Keamanan Data Pemilu 2024
Diketahui, Bjorka adalah akun yang dikenal kriminal karena sebelumnya telah membocorkan data kartu SIM, KPU dan Indihome.***
https://www.gonews.co/berita/baca/2022/09/20/ekomon-optimis-uu-pdp-tumbuhkan-ekonomi-digital-tapi-butuh-badan-pengawas-data/Editor | : | Muhammad Dzulfiqar |
Kategori | : | Umum, Peristiwa, Nasional, DKI Jakarta |