Ruwat Desa, Warga Gringgingsari Gelar Wayang Kulit Semalam Suntuk
Penulis: Muslikhin Effendy
Acara ini merupakan pertanda bahwa petani akan mulai turun ke sawah untuk bercocok tanam. Selain itu budaya tersebut juga sudah menjadi acara turun-temurun, hingga era sudah modern seperti sekarang ini.
Hal ini juga yang digelar warga Dusun Ketawang Sari di Desa Gringgingsari Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (22/12/2022).
Kepala Dusun (Kadus) Ketawangsari, Casmad berharap, acara Ruwat Desa tersebut bisa berjalan lancar dan menghibur masyarakat. Harapan serupa juga disampaikan Ketua Panitia Acara Wartoyo.
Sementara itu, Kepala Desa Gringgingsari, Khoirudin mengatakan, dalam rangka Ruwat Desa dan Among Tani tahun ini, pihaknya menggelar tasyakuran sekaligus pagelaran budaya Wayang Kulit.
"Kebetulan hari ini ada dua kegiatan di desa kami. Pertama Ruwat Desa dengan hiburan wayang kulit yang kita pusatkan di Dusun Ketawangsari," ujarnya kepada GoNews.co.
"Acara kedua, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus Haul Syekh Abdul Qodir Jailani yang dipusatkan di Desa Gringgingsari," tambahnya.
Khoirudin mengatakan, dua acara tersebut merupakan agenda tahunan. Pagelaran wayang kulit sendiri menghadirkan Dalang Ki Nardi Widodo dengan mengambil lakon atau judul "Wahyu Katentreman".
"Mudah-mudahan dengan lakon "Wahyu Katentreman" tersebut membawa keberhasilan dari segala upaya masyarakat Desa dalam menjalani profesi utama sebagai petani," tandasnya.
"Sekali lagi, Ruwat Desa ini merupakan tradisi turun-temurun dari nenek moyang kita. Tradisi itu sebagai wujud rasa syukur seluruh warga atas limpahan rejeki yang diberikan Allah, dan do'a agar segala hal buruk dijauhkan dari desa kami dan berharap agar masyarakat di Desa Gringgingsari dapat hidup makmur, damai, aman, dan tentram," pungkasnya.***
Kategori | : | Peristiwa, Pemerintahan, Jawa Tengah |