Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Borneo FC Kecewa Gagal Ke Final, Akui Permainan Tak Sesuai Harapan
Olahraga
13 jam yang lalu
Borneo FC Kecewa Gagal Ke Final, Akui Permainan Tak Sesuai Harapan
2
Dua Klub Pastikan Lolos Ke Babak Final Championship Series BRI Liga 1 2023/24
Olahraga
14 jam yang lalu
Dua Klub Pastikan Lolos Ke Babak Final Championship Series BRI Liga 1 2023/24
3
Tak Ada Insiden Saat Madura United FC Kembali Ke Hotel
Olahraga
14 jam yang lalu
Tak Ada Insiden Saat Madura United FC Kembali Ke Hotel
4
Sebagai PSN Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Harus Didukung
Pemerintahan
13 jam yang lalu
Sebagai PSN Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Harus Didukung
5
Jakpro Helat TIM Art Festival Mulai 30 Mei 2024
Umum
13 jam yang lalu
Jakpro Helat TIM Art Festival Mulai 30 Mei 2024
6
Arema FC Evaluasi Pemain Asing Dan Pulangkan Pemain Muda
Olahraga
13 jam yang lalu
Arema FC Evaluasi Pemain Asing Dan Pulangkan Pemain Muda
Home  /  Berita  /  Umum

IDA Camp Jadi Prototype Nasional Giat Ketahanan Terhadap Bencana

IDA Camp Jadi Prototype Nasional Giat Ketahanan Terhadap Bencana
Kemah Adaptasi Bencana Indonesia (IDA Camp) #2, REMPUG Cianjur Bangkit. (Istimewa)
Senin, 30 Januari 2023 13:10 WIB
Penulis: Azhari Nasution
CIANJUR - Kemah Adaptasi Bencana Indonesia (IDA Camp) #2, REMPUG Cianjur Bangkit, yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Kautsar pada 25-27 Januari 2023, disebut-sebut sebagai Prototype Nasional Giat Ketahanan Terhadap Bencana. Prototype ini akan diduplikasi di Kota/Kabupaten lainnya di seluruh Indonesia.

Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal Jam'iyah Ahlith Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah (JATMAN), Dr. K.H. Mashudi, M.Ag., dalam amanat apel penutupan IDA Camp 2, sekaligus pengukuhan Relawan Masyarakat Peduli Gempa (REMPUG).

Pada apel tersebut, Kiai Mashudi juga menegaskan, bahwa pihaknya mendukung serta mendoakan, lebih dari 100 relawan yang terdiri dari elemen santri, asatidz dan juga Kiai Pondok Pesantren se-Kabupaten Cianjur tersebut.

"Alhamdulillah, IDA Camp 2 ditutup dengan Pengukuhan REMPUG oleh Sekjend JATMAN. Terimakasih kami ucapkan untuk Tim Gabungan IDA, sakoladesa.id, Yayasan Lidzikri, Nuswantara muda, Forum Pondok Pesantren Kab. Cianjur, Forum UMKM Nuswantara (FUN) dan FUN Terapis_Herbalis, siagabencana.com, Koperasi JATMAN Subang Sejahtera, Sumedang Community, Masyarakat Kuliner Nuswantara (MAKAN), Masyarakat Kopi dan Tembakau Jawa Barat (MASKOBAR), GP Anshor Kab. Cianjur, Paguyuban Alumni Al-Azhar Mesir Jawa Barat (PAAM JABAR), Pos Gabungan Siaga Bencana Jawa Barat (POSGAB SB JABAR), BINGKAI, FPRB, PMI, BPBD, serta semua stakeholders, tokoh dan elemen yang telah mendukung yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu," kata K.H. Fawaid Abdul Kuddus, Dewan Pimpinan Ponpes Al-Kautsar sekaligus juga Komandan REMPUG Cianjur Bangkit kepada wartawan.

Fawa, panggilan akrab KH Fawaid Abdul Kuddus menyampaikan, bahwa pelaksanaan IDA Camp selama tiga hari ini, direspon dengan dukungan dari berbagai pihak, serta diikuti oleh para peserta dengan sangat antusias.

"Sepanjang pelaksanaan IDA Camp, ponpes Al-Kautsar tidak berhenti menerima panggilan telepon. Para tokoh menyampaikan bahwa mereka telah lama menunggu acara seperti ini. Mereka juga mendukung dan bahkan meminta acara serupa dilaksanakan di tempat mereka masing-masing." jelas Fawa.

GoNews

Antusiasme ini, menurut Fawa, datang dari konsep IDA Camp yang menghimpun relawan dari kalangan santri, yang lalu dibekali dengan beragam keahlian dan pengetahuan dasar kebencanaan, untuk memperkuat peran santri di tengah-tengah masyarakat dan penyintas bencana, serta untuk menyelesaikan beragam masalah kebencanaan, mempercepat terjadinya Adaptasi Bencana Indonesia.

"Sejak dulu, Santri memiliki peran sangat besar dalam memerdekakan Indonesia. Hari ini, kami ingin mengembalikan marwah santri ke posisi tersebut, dengan menjadi yang terdepan dalam recovery Kab. Cianjur, serta yang terdepan dalam menciptakan Indonesia yang Adaptif terhadap bencana," lanjutnya.

"Pendaftar IDA Camp #2 kali ini mencapai 2000-an santri, yang lalu kami pilih menjadi 100-an santri lebih yang dianggap mampu menjadi yang terdepan dalam upaya recovery Cianjur dan Adaptasi Bencana Indonesia. 100-an santri ini telah kami didik dan kami uji dengan diterjunkan langsung ke lapangan, Alhamdulillah hasilnya sangat memuaskan." Lanjut Fawa lagi.

Sementara itu, Ketua Tim Gabungan Indonesia Disaster Adaptive (IDA), dr. Ahmad Nurhadi, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan berhenti bergerak sebelum Indonesia mampu benar-benar beradaptasi terhadap beragam potensi bencana yang secara tak terpisahkan, merupakan bagian dari resiko hidup di wilayah Ring of Fire ini.

"IDA Camp kami selenggarakan, atas kesadaran bahwa Indonesia berada di atas wilayah yang disebut sebagai Ring of Fire. Kesadaran akan resiko, serta perilaku adaptif, adalah dua hal yang wajib dimiliki untuk dapat bertahan hidup di wilayah seperti ini. IDA memiliki semboyan AKSI, yang berarti Advokasi dan Sosialisasi. Dengan dua misi tersebut, dan dengan penyelenggaraan Kemah Adaptasi Bencana yang berisi pelatihan keterampilan serta penanaman wawasan kebencanaan, yang diselingi games dan pengakraban menyenangkan, terbukti telah mampu menarik ribuan generasi muda Indonesia, untuk mengadopsi perilaku adaptif," ujar dr. Ahmad.

"IDA Camp ini juga diisi dengan silaturahmi dan ragam koordinasi lintas pemangku kepentingan dari seluruh elemen hexahelix: Akademisi, Bisnis, Komunitas, Media, Pemerintah dan Militer. Koordinasi ini menciptakan komitmen-komitmen adaptasi, yang insya Alalh akan melahirkan kolaborasi dalam giat Adaptasi Bencana Indonesia ke depannya." kata Ahmad.

"Selain itu, Al-Kautsar dan para relawan juga telah terjun ke lapangan, menemui para penyintas dengan program seperti Ngopi Keliling (NGOPLING) dan Sakola Warga (SAWARGA). Dua program ini sangat dirindukan oleh para penyintas, terbukti dengan hadirnya 200an warga di setiap sesinya. FUN Terapis_Herbalis juga turut berkontribusi dengan pelayanan dan pelatihan Terapi Kesehatan Gratis untuk relawan dan Penyintas. IDA Camp menghadirkan ratusan relawan militan yang siap mengajak Indonesia untuk bersahabat dan beradaptasi dengan potensi bencana, Alhamdulillah jika ini dijadikan prototype nasional," pungkas Ahmad. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/