Sungai Dangkal, Pulau Tertutup Tailing, Komisi IV Sepakat Tinjau Freeport Reses Nanti
"Kita berkunjung di masa reses ke PT Freeport. Terutama yang dari Dapil Papua itu harus memimpin delegasi untuk membela rakyat Papua," kata pimpinan rapat Dedi Mulyadi sebagaimana dipantau GoNEWS.co secara virtual.
Baca Juga: Harga Terbang ke Papua Jauh Lebih Mahal daripada ke Eropa
Baca Juga: Ketua DPD RI Dikritik Anggota dari Papua
Tapi, sebelum melakukan peninjauan langsung ke PT Freeport di Papua itu Komisi IV DPR akan lebih dulu mengundang PT Freeport untuk datang ke Senayan untuk mendengar penjelasan mereka.
"Kita undang KLHK, KKP, Freeport, Bupati, Gubernur dan DPRD," kata Dedi.
Baca Juga: 8 Banding 1, Fraksi di DPR Tolak Proporsional Tertutup
Baca Juga: Dukung Daerah, Legislator Malut Dorong Pemerintah Ganti Kapal Kiraha 2
Dalam rapat, Jhon selaku fasilitator perwakilan rakyat Papua mengungkapkan adanya persoalan di area Freeport diantaranya pendangkalan muara-muara sungai karena pembuangan tailing.
"Orang Mimika itu filosofi hidupnya tiga yakni Sagu, Sampan dan Sungai. Sagu itu makanan mereka, sampan itu perahu (alat mobilitas, red), sungai itu tempat penghidupan mereka. Ini persoalan hari ini adalah sungai tempat hidup mereka terganggu oleh karena adanya pembuangan dari tailing PT Freeport ini," kata Dia.
Baca Juga: Demokrat Dorong Pemerintah Optimalkan Bandara-Bandara Perintis
Baca Juga: 8 Banding 1, Fraksi di DPR Tolak Proporsional Tertutup
Dalam kesempatan itu juga disampaikan bahwa pengendapan tailing di sungai sudah cukup meluas, banyak masyarakat menderita sakit dan, "Beberapa pulau telah hilang karena tertutup oleh tailing Freeport."
Disampaikan, kedatangaan rakyat Papua ke DPR RI karena Freeport memiliki IUPK dari Pemerintah Pusat yang merupakan mitra kerja DPR RI.
Baca Juga: Di Kandang Gerindra-PKB, NasDem: Kami Tetap Bersama PKS dan Demokrat
Baca Juga: DPR Cecar Anggaran Jumbo Kesetjenan Kementan
Sebagai informasi, tailing adalah limbah batuan atau tanah halus sisa-sisa dari pengerusan dan pemisahan (estraksi) mineral yang berharga (tembaga, emas, perak) dengan bahan tambang.***
Editor | : | Muhammad Dzulfiqar |
Kategori | : | Nasional, DPR RI, DKI Jakarta |