Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
2
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
9 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
3
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
6 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
4
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
7 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
5
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
7 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
6 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  Nasional

Demokrat Dorong Filsafat Islam Ambil Peran Sentral Cerdaskan Bangsa

Demokrat Dorong Filsafat Islam Ambil Peran Sentral Cerdaskan Bangsa
Politisi senior Partai Demokrat Sjarifuddin Hasan dalam suatu kesempatan. (foto: ist./via fajar)
Kamis, 16 Maret 2023 19:52 WIB
JAKARTA - Elit senior Partai Demokrat Sjarifuddin Hasan dalam Konferensi AAFI (Asosiasi Aqidah dan Filsafat Islam) di Gedung Nusantara IV, Senayan, Jakarta, Rabu (15/3/2023), mendorong agar filsafat islam bisa berperan sentral dalam mencerdaskan bangsa.

"Sejalan dengan ini, tujuan negara Indonesia sebagaimana tertuang di dalam Alinea ke-4 Pembukaan Undang-undang Dasar 1945, salah-satunya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, inilah yang menjadi urgensi dan landasan bagi filsafat, khususnya filsafat Islam, seharusnya mengambil peran sentral dalam mendidik dan mencerahkan umat Islam di seluruh Indonesia," kata Syarief, sapaan akrabnya, sebagaimana dikutip GoNEWS.co.

Syarief berharap, Konferensi AAFI yang akan berlangsung hingga esok, dapat menghasilkan berbagai terobosan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

"Tentu ini mensyaratkan kesediaan dari para ahli filsafat Islam untuk berkenaan membagi hasil penelitiannya secara luas," kata Syarief.

Merujuk tema besar dari konferensi yakni "Islamic Filosofi Etide And Qualited In Unservent Where" maka kesan yang muncul adalah; Sudah saatnya filsafat Islam perlu bergelut dengan berbagai masalah praktis.

"Khusus untuk Indonesia yang akan semakin memiliki kedudukan yang sangat penting dalam percaturan regional dan global, maka akan berimplikasi kepada urgensi filsafat dalam pembangunan ekonomi, politik dan sosial kebudayaan," kata Syarief.

"Saya sangat mendukung semua kegiatan yang berkaitan dengan filsafat, khususnya yang dilakukan oleh AAFI," tandas Syarief.

Berani Bahas Isu Praktis

Dalam kesempatan tersebut, Syarief mengulas memorinya mengenai Almukarrom Profesor Buya Hamka dalam tafsir Al-Azhar, halaman 680, dalam konteks penafsiran Hamka terhadap surat Al-Baqarah ayat 281 dan 282. Tertulis bahwa Almarhum Tjhokro Aminoto pernah mengemukakan ide tentang Bank Shodaqoh.

"Beliau memandang bahwa peraturan bank yang diterima dari zaman modern pada saat itu dikembangkan oleh negara-negara Eropa dan kita dapat menerimanya. Kita pun mendirikan tetapi modalnya bukan dari orang-orang kaya yang menyimpan uangnya di dalam bank, melainkan dari satu bagian daripada zakat, terutama sabilillahi zakat dari orang-orang yang beriman. Dipinjamkan kepada orang-orang yang memerlukannya dengan bunga yang sangat-sangat tipis dan betul-betul dan realible serta transparan," papar Syarief.

Tetapi, sambung Syarief, ide tersebut belum sempat diperbincangkan menurut hukum agama dan ulama-ulama Islam serta ahli-ahli ekonomi Islam hingga akhirnya konsep itu pun terbenam dari khazanah ekonomi Islam.

"Lalu, kini kita bisa melihat banyak bank konvensional berlomba-lomba membuka unit usaha, berupa bank syariah," ujar Syarief.

Menurut Syarief, itu adalah potret yang menunjukkan bahwa berbagai peluang emas mungkin saja luput dari perhatian para ahli dan para pegiat filsafat Islam. "Saya ingin bergaris bawahi bahwa; Ide memberikan semacam tantangan sekaligus harapan untuk dapat bergelut dengan berbagai hal yang praktikal."

Ia berharap, para filosof dapat berbagi peran dengan para ahli fiqih dalam membahas berbagai isu praktis yang menjadi tantangan umat. Bank Shodaqoh, Koperasi, Baitul Maal, UMKM, dipandang Syarief sebagai ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan umat.

"Jika umat sejahtera, maka kesejahteraan Insya Allah juga akan mencerdaskan kehidupan umat dan jika umat cerdas maka Bangsa Indonesia juga akan semakin cerdas. Saya mengharapkan AAFI sebagai pionir dalam mencerdaskan bangsa Indonesia. Saya berharap pula para ahli dan peminat filsafat Islam tidak mengabaikan isu praktis. Bukankah Aristoteles mendapat kehormatan sebagai guru pertama setelah membahas narasi besar sekaligus dengan isu-isu praktis? Bukankah para pilsuf muslim khususnya yang berada dalam tradisi Aristoteles juga membahas isu-isu praktis?" gugah Syarief.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Nasional, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/