PKB: 5 Ketum Parpol Sepakat Pemilu 2024 Pakai Sistem Terbuka
Sebab, dalam agenda pertemuan tidak ada pembahasan terkait koalisi besar."Yang hadir dalam pertemuan di Kantor PAN itu adalah 5 ketum yang tergabung dalam partai koalisi Pak Jokowi, dan kebetulan hadir jug. Pak Jokowi di situ kemudian muncul wacana koalisi besar tentu itu mengejutkan. Tidak ada yang sulit di situ yang dibicarakan orang satu arus, tapi bagi saya pribadi mengejutkan," kata Jazilul Fawaid, Selasa (4/4/2023).
Meski begitu, ada hal yang harus diapresiasi terkait pertemuan itu. Jazilul mengatakan 5 ketum parpol itu sepakat pemilu tetap dilakukan di 2024 dengan sistem terbuka.
"Meskipun harus kita apresiasi karena para ketum yang hadir itu punya concern untuk pemilu tetap dilakukan pada tahun 2024 itu penting. Dan sistemnya saya dapat potongan dari pertemuan itu partai-partai yang hadir itu juga sepakat sistem terbuka," ujarnya.
Kembali ke wacana Koalisi Besar, menurut Jazilul hal itu juga bisa dinilai positif. Meski dia belum tau kemana arah dan formulasi koalisi itu.
"Bagi saya, koalisi besar ini positif saja, meskipun saya belum bisa baca arahnya apalagi formulasinya," ujarnya.
Jazilul mengatakan koalisinya bersama Gerindra saat ini saja terbilang rumit. Kerumitan yang dimaksud yakni dalam menentukan capres dan cawapres.
"Sering saya kasih contoh kita berdua dengan Gerindra saja kita rumit kok tentukan capres cawapresnya, apalagi berlima," ucapnya.
Meski begitu dia tetap mengapresiasi adanya kesepakatan dari kelima partai untuk mewujudkan pemilu yang damai.
"Kenapa harus diapresiasi, ada formula yang diinginkan masyarakat Indonesia, apa itu? formulanya pemilu yang damai, pemilu yang dapat dilaksanakan 2024, karena saya cemas, apa benar nih ada pemilu," ucapnya.***
Editor | : | Muslikhin Effendy |
Kategori | : | Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta |