Libur Lebaran: Kemacetan di Jalur Padang-Bukittinggi Tak Teratasi, Pengendara Kecewa dengan Sistem One Way
Pengendara merasa frustasi karena tak ada perubahan signifikan dibandingkan dengan situasi tahun-tahun sebelumnya. Kemacetan masih menjadi momok menakutkan.
"Saat ujicoba, program itu memang terlihat efektif, namun saat Lebaran ternyata tidak begitu memberi efek yang signifikan terhadap penanggulangan kemacetan," ungkap Angga (33), salah seorang pengendara yang merasa kecewa.
Menurutnya, sistem one way justru menimbulkan persoalan baru yang membuat kemacetan semakin parah.
Ali Rusyid (42), pengendara lain yang mengalami kemacetan, juga mengungkapkan kekecewaannya. Menurut Ali, sistem one way malah memperburuk situasi lalu lintas karena tingginya volume kendaraan.
"Pertama jalurnya kecil, kedua volume kendaraan sangat tinggi. Dari hal itu saja bisa kita nilai bahwa one way tidak tepat," ujar Ali.
Ali menyarankan agar jalur alternatif dioptimalkan guna mengatasi kemacetan dengan lebih baik.
"Sebaiknya dioptimalkan saja jalur alternatif. Itu lebih baik, mengingat Bukittinggi ini jalur perlintasan ke banyak daerah," pungkasnya.
Tomi Utama, Petugas Dishub Bukittinggi yang bertugas di Posko Pengaturan Lalin Padang Lua, mengatakan kepadatan arus terjadi sejak pukul 15.00 WIB.
"Kepadatan kendaraan mulai terjadi sejak pukul 15.00 WIB dan memuncak usai One Way," ungkap Tomi. Petugas Kepolisian tampak sangat sibuk mengatur lalu lintas, terutama di Simpang Padang Lua.
Sebelumnya, pihak Kepolisian dan Pemprov Sumbar meminta masyarakat untuk memahami kebijakan ini dengan tujuan agar masyarakat tidak menghabiskan waktu di jalanan karena macet saat bersilaturahmi Lebaran.
Namun, ternyata sistem one way belum mampu memberikan solusi yang efektif atas kemacetan yang terjadi di jalur Padang-Bukittinggi. ***
Editor | : | Hermanto Ansam |
Sumber | : | harianhaluan.id |
Kategori | : | Nasional, Sumatera Barat |