Gus Hilman, Putra Wakil Ketua MPR Ini Bertekad Jadi Anggota DPR RI Termuda

JAKARTA - Tinggal sekitar 9 bulan lagi menuju Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2024. Seluruh partai politik (parpol) telah mendaftarkan calon-calon legislatif (bacaleg) mereka ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Salah satunya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang telah mengusulkan daftar 580 nama bacaleg DPR RI kepada KPU pada Sabtu (13/5/2023).

Dalam daftar 580 bacaleg PKB tersebut, terdapat sosok muda yang menarik perhatian. Dialah Muhammad Hilman Mufidi, yang akrab disapa Gus Hilman, putra dari Wakil Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum DPP PKB, Jazilul Fawaid (Gus Jazil). Gus Hilman merupakan caleg muda potensial yang akan bertarung di Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur II, yang mencakup Kota/Kabupaten Pasuruan dan Kota/Kabupaten Probolinggo.

Sosok Gus Hilman ini sangat menarik. Meskipun masih berusia 22 tahun, lahir di Gresik pada tanggal 24 Juli 2000, pemuda ini memiliki keberanian untuk terlibat dalam dunia politik dengan maju sebagai caleg DPR RI. Menurutnya, pada Pemilu 2024 mendatang, mayoritas pemilih akan berasal dari kalangan muda. Bahkan, KPU memperkirakan jumlah pemilih muda akan mencapai 60%. Selain jumlahnya yang signifikan, generasi milenial dan Gen Z juga memiliki peran penting dalam hasil Pemilu karena mereka aktif di media sosial dan peka terhadap isu-isu sosial dan politik.

"Kaum muda harus menjadi bagian aktif dalam politik. Karena mayoritas pemilih pada Pemilu 2024 adalah anak muda, maka yang harus mewakili mereka juga seharusnya anak muda. Anak muda lebih paham akan apa yang dibutuhkan oleh sesama anak muda. Seperti yang pernah dikatakan oleh Bung Karno, berikan saya sepuluh pemuda, maka akan saya guncang dunia," ungkap Gus Hilman pada Selasa (16/5/2023).

Gus Hilman mengungkapkan bahwa saat ini masih banyak anak muda yang cenderung menghindari dunia politik. Padahal, seharusnya anak muda ikut berperan dalam politik karena masa depan bangsa menjadi tanggung jawab generasi muda saat ini. Bahkan, Gus Hilman secara terang-terangan mengakui bahwa ia terinspirasi oleh sosok ketua umum partainya, Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Imin), yang juga telah berkiprah di panggung politik sejak usia muda.

"Gus Imin pada usia 32 tahun sudah menjadi Wakil Ketua DPR RI. Jika kita melihat sejarah, seperti Bung Karno dan tokoh-tokoh bangsa lainnya, mereka telah terlibat dalam pergerakan politik. Jadi, jangan kita menunggu tua baru mau masuk politik sebab politik bukan hanya urusan orangtua, tapi politik adalah masa depan kita kaum muda karena yang tua akan berganti generasi," ungkapnya.

Hal lain yang juga cukup menarik dari sosok Gus Hilman adalah latarbelakang pendidikan dan keahliannya yang tergolong langka yakni sebagai pilot. Mungkin, dia adalah satu-satunya pilot muda di Indonesia yang saat ini maju sebagai caleg DPR RI. Lisensi pilot dia dapatkan dari Global Aviation Flying School, Curug, Tangerang pada 2022 lalu. "Alhamdulillah, saya sudah punya lisensi pilot komersial untuk penerbangan 250 jam. Jadi, saya sudah bisa menjadi pilot komersial, tinggal apply saja,” katanya.

Hal yang menarik, sekolah penerbangan itu dia ambil bersamaan dengan proses pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan Jurusan Ekonomi Syariah di Perguruan Tinggi Ilmu Alquran (PTIQ) Jakarta. ”Jadi, pas pandemi Covid-19 lalu, kan perkuliahan banyak dilakukan secara daring. Waktu yang ada saya manfaatkan untuk belajar menjadi pilot. Jadi, saya kuliah tiga bidang sekaligus, di UI, PTIQ dan sekolah pilot di Curug,” kata pemuda yang punya hobi membaca dan bermusik ini.

Meski tergolong baru terjun di dunia politik praktis, namun sebenarnya dunia politik bukan benar-benar baru baginya. Dia sudah lama memiliki ketertarikan di bidang politik. Ada satu sosok penting yang menjadi role model dan membuatnya tertarik di jalur politik. Adalah Jazilul Fawaid, sang ayah yang tak lain adalah Wakil Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum DPP PKB.

"Jadi saya memang berasal dari keluarga politisi. Saya belajar politik langsung dari ayah saya. Jadi meskipun secara resmi baru sekarang masuk politik, tapi sebenarnya sejak kecil dalam diri saya sudah mengalir darah politik. Saya menyaksikan apa yang dikerjakan ayah dan berguru langsung kepada ayah. Saya dapat ilmu dan doktrin politik langsung dari beliau sejak saya masih kecil, termasuk kenapa berpolitik itu penting,” kata putra pertama dari empat bersaudara dari pasangan Jazilul Fawaid dan Chalimatus Sa’diyah ini.***