Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
22 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
24 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
4
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
22 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
5
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
8 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
6
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
8 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Home  /  Berita  /  Umum

Ahli IT Miris dengan Pendapatan Driver, Gojek Jawab Begini

Ahli IT Miris dengan Pendapatan Driver, Gojek Jawab Begini
Tampilan order di aplikasi Gojek dalam unggahan Teguh Aprianto. gambar: Ist./Twitter/@secgron)
Rabu, 17 Mei 2023 18:58 WIB
JAKARTA - Ahli IT (Information Technology) Teguh Aprianto mengaku miris dengan pendapatan driver ojol (ojek online) Gojek dan mempertanyakan skema bagi hasil driver dengan perusahaan Gojek. Sikap Teguh ini diketahui dari unggahannya di akun twitter @secgron yang dipantau Rabu (17/5/2023).

Dalam cuitannya Teguh bertutur, mulanya dia memesan jasa Gojek lalu mendapat notifikasi bahwa driver harus mengantar order pelanggan lain terlebih dahulu.

Baca Juga: Gegara Merek GoTo, Gojek dan Tokopedia Digugat Rp1,8 T 

Baca Juga: Di depan CEO dan Direksi Tokopedia, Gojek, Bukalapak, Shopee, Intan Fauzi Minta 'Balas Budi' Hubungkan UMKM Dengan Industri Besar

"Gue awalnya pas dapat notif kalau driver harus nganterin orderan ke alamat yg pertama dulu senang, karena mikirnya driver bakalan dibayar 2 kali. Eh pas bapaknya datang & tau kalau dia cuma dapat Rp. 2.800 padahal gue bayar untuk delivery itu normal Rp. 13.000 malah jadi miris," kata Teguh sebagaimana dikutip GoNEWS.co.

"Di orderan kedua driver cuma dapat Rp. 2.800 dari Rp. 13.000. Ini benar kalian begini
@gojekindonesia?" tanya Teguh.

Baca Juga: Jadi Pesaing GoJek dan Grab, AirAsia Luncurkan Super App, Mulai Taksi Online Hingga Fintech 

Baca Juga: Gojek Semakin Aman dengan Fitur Verifikasi Muka Mitra Driver 

Teguh bertutur, yang ditugaskan untuk pengantaran ke 2 alamat itu driver, driver juga yang menunggu 2 orderan tersebut. "Seharusnya driver dapat bayaran normal di kedua orderan tersebut."

"Masa yang pertama doang dibayar normal lalu di orderan kedua platform ngambil bagian sampai lebih dari 78%?" tukas Teguh.

Teguh melanjutkan tanyanya, "Dari resto kalian udah ambil bagian 20% + Rp. 1000 per transaksi. Dari driver 20%. Lalu dari customer udah dibeban platform fee. Masih kurang sampai harus mengambil bagian driver yg pickup double order?"

Menjawab pertanyan-pertanyaan Teguh, @gojekindonesia menjawab, doble pickup sebagaimana yang dialami Teguh diberlakukan untuk efisiensi.

"Hi Kak, untuk menjaga keseimbangan jumlah driver dan tingkat pesanan pada jam tertentu, order pelanggan digabung bersama order lain yang berdekatan secara lokasi agar mitra driver juga dapat menjalankan order lebih efisien dari segi waktu. (1)" jawab @gojekindonesia.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Umum, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/