Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Olahraga
20 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
19 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
3
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
19 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
4
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
20 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
5
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Olahraga
19 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
6
Buat 1.000 Lilin dari Minyak Jelantah, SMAN 13 Jakarta Diganjar Rekor MURI
Umum
15 jam yang lalu
Buat 1.000 Lilin dari Minyak Jelantah, SMAN 13 Jakarta Diganjar Rekor MURI
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Produksi Beras Berpotensi Anjlok hingga 650 Ribu Ton Akibat El Nino

Produksi Beras Berpotensi Anjlok hingga 650 Ribu Ton Akibat El Nino
Selasa, 17 Oktober 2023 01:45 WIB
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan produksi beras pada 2023 berpotensi anjlok. Hal itu disebabkan penyusutan luas panen dan produksi gabah kering giling (GKG) di Indonesia akibat dampak kekeringan yang berkepanjangan alias fenomena El Nino.

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan produksi beras nasional diprediksi mencapai 30,90 juta ton pada 2023. Jumlah itu turun 650 ribu ton atau 2,05% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Produksi beras 2023 diperkirakan sebesar 30,90 juta ton, yang kira-kira turun 0,65 juta ton atau 2,05% dibandingkan tahun lalu," kata Amalia dalam konferensi pers, Senin (16/10/2023).

Amalia mengungkapkan produksi beras nasional periode Januari-September 2023 mencapai 26,11 juta ton atau turun 0,22%. Sedangkan di sisa tahun ini yakni Oktober-Desember 2023 diperkirakan potensi produksi beras hanya mencapai 4,78 juta ton.

"Kalau kita lihat potensi produksi (beras) sepanjang Oktober-Desember 2023 diperkirakan mencapai 4,78 juta ton. Ini diperkirakan turun sebesar 0,59 juta ton dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau penurunannya sekitar 10,92%," imbuhnya.

Jika dilihat berdasarkan wilayah, penurunan produksi beras sepanjang 2023 diperkirakan terjadi di wilayah Jawa yang turun 0,41 juta ton, Sulawesi turun 0,24 juta ton, Kalimantan turun 0,04 juta ton dan Sumatera turun 0,01 juta ton. Di sisi lain Bali dan Nusa Tenggara, serta Maluku dan Papua diperkirakan mengalami kenaikan produksi beras masing-masing sebesar 0,05 juta ton dan 0,15 ribu ton.

Amalia menyebut potensi defisit produksi beras semakin melebar hingga akhir 2023. Berdasarkan perkiraan BPS, defisit produksi beras terbesar terjadi pada Desember 2023 yaitu minus 1,45 juta ton.

"Dengan hanya mempertimbangkan selisih antara perkiraan produksi domestik dan konsumsi ini saja, maka akhir tahun produksi beras diperkirakan surplus 0,28 juta ton sepanjang 2023," tuturnya. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:detik.com
Kategori:Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/