Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Karyawan Gunarso Tancap Gas Siapkan Strategi Ketahanan Pangan di Jakarta
Umum
12 jam yang lalu
Karyawan Gunarso Tancap Gas Siapkan Strategi Ketahanan Pangan di Jakarta
2
Pj Gubernur DKI Canangkan Kampung Siaga TBC
Umum
12 jam yang lalu
Pj Gubernur DKI Canangkan Kampung Siaga TBC
3
Kesit Budi Handoyo Segera Dilantik sebagai Ketua PWI Jaya, Ucapan Selamat Mengalir Deras
Umum
12 jam yang lalu
Kesit Budi Handoyo Segera Dilantik sebagai Ketua PWI Jaya, Ucapan Selamat Mengalir Deras
4
Fabianne Nicole, Miss Universe Indonesia Rilis Single Perdana 'Cinta Yang Salah'
Umum
7 jam yang lalu
Fabianne Nicole, Miss Universe Indonesia Rilis Single Perdana Cinta Yang Salah
5
Afgan Ikut Jadi Bintang Tamu dalam Konser David Foster
Umum
7 jam yang lalu
Afgan Ikut Jadi Bintang Tamu dalam Konser David Foster
6
PWI Jaya Mulai Siapkan Ajang Anugerah MHT Award 2024
Umum
6 jam yang lalu
PWI Jaya Mulai Siapkan Ajang Anugerah MHT Award 2024
Home  /  Berita  /  Kesehatan

Wah, Anak-Anak Semakin Banyak yang Kena Diabetes Tipe 1, Ini Penyebabnya

Wah, Anak-Anak Semakin Banyak yang Kena Diabetes Tipe 1, Ini Penyebabnya
Senin, 13 November 2023 08:12 WIB
JAKARTA - Diabetes juga dapat mengusik di anak usia dini. Dokter spesialis anak divisi endokronologi dari Universitas Indonesia Prof Dr Dr Aman Bhakti Pulungan, SpA(K) mengatakan bahwa diabetes tipe 1 merupakan tipe diabetes yang paling banyak dialami oleh anak-anak di Indonesia.

"Dari data yang terhimpun dari 53 dokter anak endokrinologi di seluruh Indonesia, lebih dari 70 persen anak dengan diabetes adalah penyandang diabetes tipe 1 yang terdeteksi sudah dalam kondisi berat dengan ketoasidosis diabetikum (KAD)," kata Aman dalam media briefing mengenai diabetes di Jakarta, Sabtu (11/11/2023).

Lebih lanjut, Aman menjelaskan pasien diabetes tipe 1 yang sudah berat harus mendapatkan suntikan insulin. Itu penting untuk membantu kadar gula darah dalam tubuh tetap stabil terkontrol.

Aman yang kini menjabat sebagai Project Lead Changing Diabetes in Children (CDiC) menjelaskan bahwa diabetes ini tidak bisa dicegah. Namun, bila ditangani dengan baik, maka anak dapat tumbuh serta menjalani hidupnya seperti anak sehat pada umumnya.

"Kasus diabetes tipe 1 ini sekarang tinggi, berdasarkan data yang kami himpun prevalensinya meningkat sekitar 70 kali dalam kurun 10 tahun terakhir," kata Aman.

Salah satu faktor yang berisiko memengaruhi diabetes tipe 1 pada rentang usia anak sejak lahir hingga dewasa muda adalah Endocrine Disruptor Chemical atau bahan kimia pengganggu endoktrin. Menurut Aman, sistem endoktrin bisa terganggu karena kimia, polusi, hingga pemanasan global.

"Sekarang banyak anak pubertasnya lebih cepat, kanker meningkat, anak penisnya lebih kecil. Kami perhatikan sekarang kasusnya jadi tambah banyak," katanya.

Gejala diabetes tipe 1 yang paling mudah terlihat adalah anak mampu mengonsumsi banyak makanan, banyak minum, sering buang air kecil, namun berat badannya tidak mengalami peningkatan. Sebaliknya, berat badan anak justru terus menurun.


Selain itu, anak dengan diabetes tipe 1 lebih mudah lelah dan tampak tidak bersemangat. Aman pun mengimbau agar setiap orang tua dan pengasuh lebih bisa meningkatkan kewaspadaan bila kondisi tersebut dialami oleh anak.

"Penting edukasi untuk orang tua dan pengasuh, bila sudah ada indikasi tersebut agar segera ditangani sehingga kondisi anak bisa segera diatasi," jelas Aman.

Aman juga mengingatkan bahwa tidak menutup kemungkinan anak bisa mengalami diabetes ganda, yakni anak menyandang diabetes tipe 1 dan 2 secara bersamaan. Itu dapat terjadi karena pola makan yang tidak sehat dan seimbang, gaya hidup sedenter, serta kurangnya penanganan. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:republika.co.id
Kategori:Kesehatan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/