Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Runner Up Piala Thomas, Bakri Kesulitan Keluar dari Tekanan
Olahraga
23 jam yang lalu
Indonesia Runner Up Piala Thomas, Bakri Kesulitan Keluar dari Tekanan
2
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
6 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
3
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
6 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
4
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Pemerintahan
6 jam yang lalu
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
5
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
3 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
6
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
Umum
12 jam yang lalu
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu

Jokowi Minta Turunkan Bea Masuk Supaya Sawit Indonesia Bisa Penuhi Kebutuhan India

Jokowi Minta Turunkan Bea Masuk Supaya Sawit Indonesia Bisa Penuhi Kebutuhan India
Presiden Joko Widodo
Jum'at, 26 Januari 2018 20:00 WIB
NEW DELHI - Presiden Joko Widodo meminta agar pemerintah India menurunkan bea masuk agar minyak sawit Indonesia bisa memenuhi kebutuhan negara itu. Jokowi sangat mengharapkan pemerintah India mempertimbangkan kembali kebijakan tarif vegetables oil.

Jokowi yang bertemu Perdana Menteri India Narendra Modi di Hotel Taj Diplomatic Enclave, New Delhi, India. Jokowi menyampaikan pentingnya peningkatan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan India. Perdagangan bilateral kedua negara sebenarnya mulai tumbuh sejak tahun lalu. Namun, masih jauh dari potensi sebenarnya.

"Oleh karena itu upaya meningkatkan perdagangan harus terus dilakukan termasuk menghilangkan hambatan perdagangan," ujar Jokowi, Kamis, 25 Januari 2018.

Jokowi juga menyampaikan kenaikan tarif bea masuk yang cukup tinggi terhadap vegetables oil ke India. Menurut bekas Gubernur DKI Jakarta itu, kenaikan tarif kelapa sawit akan berdampak pada ekspor palm oil Indonesia.

"Jika ekspor sawit Indonesia berkurang, saya yakin akan berpengaruh juga pada pemenuhan kebutuhan pasar India yang semakin meningkat," ujar Jokowi.

Sedangkan mengenai arsitektur kawasan Indo-Pasifik, Jokowi ingin mengajak negara kunci di kawasan untuk membahas konsep Indo Pasifik.

"Saran saya, konsep ini dikembangkan berdasar keterbukaan, inklusif, dilandasi spirit kerja sama," ucap Jokowi.

Sebagai negara yang sangat aktif di IORA, Jokowi meyakini PM Modi sepakat memperkuat IORA. Penguatan dianggap penting agar Lingkar Samudera Hindia bisa menjadi kawasan stabil dan sejahtera.

Kepala Negara juga mengapresiasi dukungan India terhadap ASEAN-led Mechanism termasuk East Asia Summit (EAS).

"Indonesia telah mengusulkan dimulainya kerja sama maritim dalam EAS yang juga didukung India," ucap eks Wali Kota Solo itu.

Kerja sama maritim ke depan menjadi salah satu prioritas kedua negara.

Di awal pertemuan, Jokowi menyampaikan hubungan bilateral Indonesia-India semakin kokoh, khususnya sejak pertemuan Presiden Jokowi dengan PM Modi pada Desember 2016 di India.

"Untuk menjaga momentum kerja sama yang erat ini, saya mengundang Yang Mulia untuk berkunjung ke Indonesia tahun ini," kata Jokowi.

Jokowi ingin mengajak PM Modi membahas kerja sama bilateral secara detail di Tanah Air. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:metrotvnews.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/