Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
Olahraga
16 jam yang lalu
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
2
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
16 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
3
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
16 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
4
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
Olahraga
10 jam yang lalu
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
5
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
10 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
7 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel

Risiko Kanker Payudara Bisa Diminimalisir dengan 3 Cara Mudah Ini

Risiko Kanker Payudara Bisa Diminimalisir dengan 3 Cara Mudah Ini
Ilustrasi. (kompas.com)
Minggu, 18 Februari 2018 16:13 WIB
JAKARTA - Kanker payudara termasuk penyakit yang sangat ditakuti, terutama bagi kaum wanita. Meski sangat ditakuti, ironisnya jumlah wanita penderita penyakit mematikan ini di Indonesia cukup banyak.

Dikutip dari kompas.com, berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI tahun 2013, kanker payudara merupakan salah satu prevalensi kanker tertinggi di Indonesia. Angkanya mencapai  50 per 100.000 penduduk, dengan angka kejadian tertinggi di D.I. Yogyakarta sebesar 24 per 10.000 penduduk.

Sebenarnya, ada beberapa perubahan gaya hidup yang bisa dilakukan untuk menghindari penyakit mematikan ini.

''Sangat penting bagi kita untuk memahami bahwa kita bisa melakukan beberapa hal untuk mencegah kanker payudara menyerang,'' demikian dikatakan Alice Bender, Kepala Departemen Nutrisi American Institute for Cancer Research.

Wanita dianjurkan melakukan tiga perubahan gaya hidup di bawah ini, sebagai upaya mengurangi risiko kanker payudara.

1. Jaga berat badan ideal

Menjaga berat badan agar tetap dalam batas sehat adalah salah satu faktor terpenting mengurangi risiko kanker payudara, terutama di masa pasca menopause.

Kelebihan lemak tubuh bisa menghasilkan bahan kimia yang mendorong terjadinya peradangan kronis, meningkatkan kadar insulin, dan hormon dalam darah yang bisa memacu pertumbuhan sel kanker.

Ukuran BMI dan pinggang bisa menjadi indikator bagus apakah seseorang memiliki berat badan yang sehat atau tidak.

Kelebihan lemak di bagian tengah tubuh perlu menjadi perhatian khusus karena lemak di bagian ini yang paling dapat memicu berbagai penyakit termasuk sakit jantung dan kanker.

Agar berat badan tetap ideal, perbanyaklah konsumsi makanan nabati dengan cara tidak digoreng dan batasi makanan berkalori tinggi.

2. Sering bergerak

Aktivitas fisik mampu mengurangi risiko dua jenis kanker payudara: pra-menopause dan pasca menopause.

Tindakan sederhana seperti menggerakkan tubuh dapat membantu kita mengelola berat badan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu menjaga saluran gastrointestinal dalam keadaan baik.

''Gerak tubuh dan olahraga akan mendorong tubuh melepaskan banyak zat racun dan yang tidak berguna.''

''Tidak hanya kita akan merasa lebih fit tapi juga kita akan terhindar dari berbagai penyakit termasuk sakit kanker payudara,'' kata Bender.

Luangkan waktu minimal 30 menit sehari untuk berolahraga atau menggerakkan fisik setiap hari.

3. Hindari Alkohol

''Alkohol bersifat karsinogen atau memicu kanker,'' kata Bender.

''Alkohol bisa merusak DNA, memicu produksi hormon  seperti hormon estrogen, yang bisa memicu kanker.''

Terpenting, lakukan pemeriksaan payudara sendiri (Sadari) dan pemeriksaan payudara klinis (Sadanis) secara berkala dengan tujuan menemukan benjolan dan tanda-tanda abnormal pada payudara sedini mungkin.

Sadari dan Sadanis dapat dilakukan setiap bulan pada hari ke 7-10 terhitung dari hari pertama haid; atau pada tanggal yang sama setiap bulan bagi perempuan yang sudah menopause.***

Editor:hasan b
Sumber:kompas.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/