Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
17 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
3
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
20 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
4
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
18 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
5
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
18 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
17 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23

KM Sinar Bangun Berada pada Kaldera Haranggaol yang Meletus 500 Ribu Tahun Lalu, Dasar Terdalam Danau Toba

KM Sinar Bangun Berada pada Kaldera Haranggaol yang Meletus 500 Ribu Tahun Lalu, Dasar Terdalam Danau Toba
Tim pencari korban KM Sinar Bangun yang karam di Danau Toba. (dok)
Jum'at, 29 Juni 2018 18:09 WIB
MEDAN - Ahli geologi Gagarin Sembiring mengatakan, bangkai KM Sinar Bangun berada pada dasar terdalam Danau Toba. Lokasi tersebut merupakan Kaldera Haranggaol yang meletus 500 ribu tahun lalu.

Dikutip dari jawapos.com, dijelaskan Gagarin, menurut beberapa penelitian, Gunung Toba memang mengalami tiga kali erupsi yang cukup besar. Pertama, terjadi sekitar 850 ribu tahun lalu dan menghasilkan Kaldera Porsea. Letusan ini membentuk kawah yang terletak di kawasan Porsea dan Sibaganding, tepatnya di utara Danau Toba.

Letusan kedua terjadi pada 500 ribu tahun silam dan membentuk Kaldera Haranggaol.

Selanjutnya, letusan ketiga adalah yang terdahsyat. Terjadi sekitar sekitar 74 ribu tahun silam. Besarnya material yang dimuntahkan menghasilkan Kaldera Toba. Letusan itu pun dikenal sebagai Super Volcano.

Hasil penelitian terakhir yang dilakukan perguruan tinggi di Amerika Serikat, kedalaman Danau Toba mencapai 500 meter hingga lebih. ''Posisi dari kecelakaan (KM Sinar Bangun) ini di Kaldera Haranggaol. Itu termasuk yang terdalam,'' ucap Gagarin, dikutip jawapos.com, Jumat (29/6/2018).

Human Error

Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia Pengurus Daerah Sumut itu menambahkan, kecelakaan KM Sinar Bangun terjadi bukan karena faktor karakteristik Danau Toba, melainkan karena human error dan meteorologi.

Dengan kedalaman seperti itu, jasad dan bangkai KM Sinar Bangun juga membutuhkan waktu hingga sampai ke dasar, meskipun dalam keadaan tanpa arus. Alhasil, jasad butuh waktu untuk naik ke atas permukaan air.

''Kami enggak bisa berharap itu bisa ditemukan di atas. Ini bisa dijadikan pertimbangan. Kami juga belum pernah melakukan simulasi berapa kecepatan turunnya dan naiknya, sehingga kami tidak bisa perkirakan sekian hari baru di permukaan,'' ia menerangkan.

''Belum kami bicarakan hipotesis yang lain, kalau sebenarnya dia (kapal) kebetulan di dasar yang miring belum yang terdalam dan meluncur ke bawah. Serta menyebabkan arus turbidit (turbiditas) serta lumpur di permukaan itu. Mungkin di bawah sudah tercampur lumpur,'' imbuh Gagarin.

Pencarian KM Sinar Bangun sudah memasuki hari ke-12 setelah dua kali perpanjangan. Jasad korban dan bangkai kapal sudah ditemukan di kedalaman 450 meter. Alat Remotely Operated Vehicle (ROV) atau robot bawah air menunjukkan visual dasar permukaan danau berupa lumpur.

Tim SAR gabungan masih memikirkan cara bagaimana mengangkat bangkai kapal ke permukaan. Apalagi, dugaan mereka banyak jasad yang masih terjebak di dalam kapal.

Para keluarga korban KM Sinar Bangun pun menaruh harapan besar kepada Tim SAR Gabungan yang melakukan evakuasi. Beberapa di antaranya masih menunggu sejak hari pertama. Mereka menunggu kabar baik dari Tim SAR Gabungan.

Kemungkinan Tak Diangkat

Setelah menemukan objek yang diduga bangkai kapal, jasad, dan sepeda motor, Tim SAR Gabungan masih kebingungan untuk melakukan pengangkatan.

Dari hasil identifikasi alat Remotely Operated Underwater Vehicle (ROV) atau robot bawah air, objek diduga KM Sinar Bangun ada di kedalaman 450 meter. Segala cara sudah dilakukan dan belum menunjukkan hasil signifikan.

''Itu yang menjadi rapat kami hari ini. Kami sudah menemukan target. Tapi ada permasalahan kembali setelah ditemukannya objek untuk pengangkatan. Kami sudah berunding dengan pemkab dan keluarga korban. Jadi ini masih rencana, apakah ini akan dilakukan pengangkatan atau tabur bunga dan mendoakan korban. Ini ada dua opsi,'' ujar Kepala Kantor SAR Medan, Budiawan, Jumat ini, dikutip jawapos.com.

Dua pilihan itu akan kembali dirundingkan dengan pemerintah, Basarnas, dan keluarga korban. Itu karena untuk pengangkatan bisa memakan waktu yang cukup lama.

Dalam operasi SAR, ketika objek ditemukan maka akan dilakukan evakuasi. Namun, kedalaman tetap menjadi kendala. Belum ada alat yang bisa masuk ke dalam dan melakukan pengangkatan.

Sama seperti yang dikatakan Kepala Basarnas Marsekal Madya M Syaugi, beberapa waktu lalu. ''Kami harus pikir matang-matang soal keselamatan, bagaimana kami bisa menolong objek ini bisa terangkat,'' tuturnya.

Dalam operasi hari ke-12, tim masih mengandalkan alat ROV dan dua pukat harimau yang di-install ke KMP Sumut I dan Sumut II. ''Sekarang target dua aja. Pertama untuk target menemukan korban dan untuk pemantauan dari udara,'' ulasnya. ***

Editor:hasan b
Sumber:jawapos.com
Kategori:Ragam
GoNews Foto Jasad Bocah dalam KM Sinar Bangun di Dasar Danau Toba Diduga Warga Binjai Bernama Dika
GoNews Suhu Dingin di Dasar Danau Toba Sebabkan Jasad Korban KM Sinar Bangun Tak Bisa Mengapung
GoNews Tengah Hamil 2 Bulan, Begini Cerita Sri Santika Menyelamatkan Diri Ketika KM Sinar Bangun Tenggelam
GoNews Cerita Korban KM Sinar Bangun yang Selamat, Ditertawakan 3 Temannya Saat Akan Pakai Pelampung
GoNews Cerita Korban Selamat KM Sinar Bangun, Roni Sempat Tolong Penumpang Wanita, Namun Gagal karena Kakinya Ditarik . . . .
GoNews Biarkan KM Sinar Bangun Angkut Penumpang Lebihi Kapasitas, 3 Pegawai Dishub Dijadikan Tersangka
GoNews Paranormal Bantu Cari Korban KM Sinar Bangun yang Hilang di Danau Toba, Begini Ritualnya
GoNews Danau Toba Dipenuhi Tumbuhan yang Tingginya Mencapai 60 Meter
GoNews Ditemukan Tong Berisi Bahan Bakar di Danau Toba, Diduga Milik KM Sinar Bangun
GoNews KNKT Pesimis Bisa Temukan Jenazah Para Korban KM Sinar Bangun, Ini Alasannya
GoNews Diduga Terbelit Ganggang, Para Korban KM Sinar Bangun Tak Bisa Mengapung ke Permukaan Danau Toba
GoNews Suhu Air Danau Toba 0 Derajat Celsius pada Kedalaman 450 Meter dan Tingginya Rumput Bahayakan Penyelam
GoNews Penyelam Hanya Sanggup 50 Meter, TNI Akan Gunakan Cara Ini Ambil Korban KM Sinar Bangun di Kedalaman 460 Meter
GoNews Ini Identitas 21 Korban KM Sinar Bangun yang Ditemukan Selamat dan Tewas
GoNews Nahkoda Asli Berada di Daratan Saat KM Sinar Bangun Tenggelam, Siapa yang Kemudikan Kapal?
GoNews KM Sinar Bangun Tenggelam pada Kedalaman 460 Meter, Penyelam Dibatasi Hingga 50 Meter, Sebab . . . .
GoNews Kapasitas KM Sinar Bangun Hanya 43 Orang, Dipaksakan Angkut Lebih 200 Penumpang
GoNews 5 Warga Riau Ikut Jadi Korban Kapal Karam di Danau Toba, Ini Nama-namanya
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/