Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
Olahraga
19 jam yang lalu
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
2
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
Pemerintahan
18 jam yang lalu
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
3
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
Pemerintahan
19 jam yang lalu
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
4
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
19 jam yang lalu
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
5
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
Olahraga
16 jam yang lalu
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
6
Target Terpenuhi, Aditya Raih Norma GM di Pertamina Indonesian GM Tournament 2024
Olahraga
17 jam yang lalu
Target Terpenuhi, Aditya Raih Norma GM di Pertamina Indonesian GM Tournament 2024

Muhammad Zohri Nyaris Gagal ke Finlandia Gara-gara Yatim Piatu dan Tak Punya Uang

Muhammad Zohri Nyaris Gagal ke Finlandia Gara-gara Yatim Piatu dan Tak Punya Uang
Lalu Muhammad Zohri memegang Bendera Merah Putih setelah menyabet juara dunia lari 100 meter. (tribunnews)
Sabtu, 14 Juli 2018 09:28 WIB
JAKARTA - Lalu Muhammad Zohri, pemuda berusia 18 tahun asal Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, berhasil mengharumkan nama Indonesia, dengan menyabet gelar juara dunia lari 100 meter di Finlandia, Rabu lalu.

Padahal, Zohri nyaris gagal berangkat ke Finlandia karena statusnya sebagai anak yatim piatu dan tak punya uang.

Dikutip dari grid.id, ibu Zohri, Saeriah, meninggal sekitar tahun 2015 lalu. Sementara ayahnya, Lalu Ahmad Yani, meninggal tahun 2017.

Dilansir antara, nyaris batalnya Zohri berangkat ke Finlandia gara-gara statusnya sebagai anak yatim piatu, diungkapkan Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Mohammad Hasan.

Pria yang akrab dipanggil Bob Hasan itu mengatakan, dirinya menanggung semua biaya dan persyaratan yang diperlukan Zohri untuk berangkat ke Finlandia.

Kendala terbesar dalam memberangkatkan atlet biasanya adalah masalah visa dan pengangkutan peralatan.

Biaya pembuatan visa Schengen (untuk ke Finlandia) sendiri berkisar satu juta rupiah.

Jumlah tersebut belum termasuk biaya layanan sekitar empat ratus ribu rupiah, dilansir dari VFS Global.

Selain itu, salah satu persyaratan yang cukup memberatkan adalah bukti kepemilikan dana yang cukup selama tinggal.

Bukti ini bisa berupa rekening bank atau slip gaji selama 3 bulan terakhir.

Bagi siswa dan anak di bawah umur, bisa melampirkan kontrak kerja dan rekening bank orangtua untuk 3 bulan terakhir.

Barangkali inilah penyebab proses pembuatan visa terkendala.

Untung saja, Zohri akhirnya tetap bisa diberangkatkan dan menjadi juara dunia.***

Editor:hasan b
Sumber:grid.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/