Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
16 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
2
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
14 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
3
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
15 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
4
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
14 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
5
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
9 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
6
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
9 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus

Diterjang Tsunami Saat Apel Pengamanan Festival, Ratusan Anggota Satpol PP Palu Belum Ditemukan

Diterjang Tsunami Saat Apel Pengamanan Festival, Ratusan Anggota Satpol PP Palu Belum Ditemukan
Kondisi pantai Kota Palu yang rusak, Sabtu (29/9/2018), setelah diterjang tsunami Jumat. (tribunnews.com)
Sabtu, 29 September 2018 14:41 WIB
BAUBAU - Ratusan anggota Satpol PP Kota Palu tengah mengikuti apel pengamanan Festival Pesona Palu Lomoni, Jumat (28/9/2018) sore, ketika gempa dan tsunami menerjang.

Dikutip dari tribunnews.com, salah seorang saksi keganasan tsunami yang melanda pantai Palu itu menyebutkan, hingga Sabtu siang, ratusan anggota Satpol PP itu belum diketahui nasibnya.

Dilansir Antara, saksi mata yang bernama Adrian mengaku, dia adalah salah satu dari 250 petugas Satpol PP yang seharusnya bertugas mengamankan festival tersebut.

Para anggota Satpol-PP itu berada di lokasi acara festival yang berlangsung di pinggir pantai anjungan Nusantara, Kota Palu, bersama anggota pengamanan lainnya yang berasal dari unsur TNI, Polri dan Dinas Perhubungan.

Mereka melakukan apel pasukan untuk mengamankan festival tersebut, pada Jumat (28/9), pukul 15.00 Wita. ''Tiba-tiba gempa pertama terjadi disusul kepanikan orang yang sebagian melarikan diri menjauh dari pantai,'' kata Adrian.

''Namun, setelah kami melihat air tiba-tiba turun, dan akhirnya terjadi kepanikan besar. Belum sempat melarikan diri, terjadi gempa yang lebih besar pada 7,4 SR itu, dan tiba-tiba air naik,'' tambahnya.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun Antara, hingga Sabtu pagi hingga 10.17 Wita, jenazah anggota Satpol-PP yang ditemukan baru empat orang, yang ada di kantor wali kota. Ada pun ratusan lainnya belum diketahui nasibnya.

Adrian juga menceritakan bahwa di pantai tersebut, yang hadir tidak hanya ratusan anggota Satpol-PP, satuan pengamanan dari TNI, Polri, dan Dishub saja, Banyak pula warga yang berkumpul, termasuk pelajar yang akan ikut mengisi acara festival itu.

Sedianya, Menteri Pariwisata Arief Yahya bersama Wali Kota Palu Hidayat akan membuka acara tersebut. Tetapi, para pejabat tersebut belum sampai di tempat acara.

Sementara itu, kondisi di Rumah Sakit Umum Budi Agung, ada sejumlah pasien korban bencana yang belum tertangani oleh tim medis, termasuk kekurangan tabung oksigen dan infus. Terlihat korban bencana yang terluka parah merintih kesakitan.Sementara itu, tenaga dokter dan perawat juga kurang. Beberapa kerusakan parah bangunan juga terlihat di sudut kota, sedangkan banyak warga mengurusi keluarga masing-masing.***

Editor:hasan b
Sumber:tribunnews.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/