Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
17 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
2
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
17 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
3
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
15 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
4
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
15 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
5
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
10 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
6
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
11 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus

Data Sementara, Korban Tewas Akibat Gempa dan Tsunami di Palu dan Donggala 832 Orang

Data Sementara, Korban Tewas Akibat Gempa dan Tsunami di Palu dan Donggala 832 Orang
Jenazah bergelimpangan di pantai di Kota Palu, Sabtu (29/9), usai diterjang tsunami Jumat. (tribunnews)
Minggu, 30 September 2018 16:18 WIB
JAKARTA - Jumlah korban meninggal akibat gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, terus bertambah. Data sementara di Pusat Data dan Informasi BNPB (Badan Nasional Penanganan Bencana), hingga Minggu (30/9), jumlah korban meninggal di Palu dan Donggala sudah mencapai 832 orang.

Dikutip dari tribunnews.com, Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB (Badan Nasional Penanganan Bencana) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, sebagian besar korban tewas, yakni 821 orang ditemukan di Kota Palu dan 11 lainnya di Kabupaten Donggala.

Sementara dua kabupaten terdampak lainnya, yaitu Kabupate Sigi dan Kabupaten Parigi Moutong belum diketahui jumlah korban lantaran akses informasi dan transportasi masih terputus.

''Diperkirakan jumlah korban masih terus bertambah karena banyak korban yang belum teridentifikasi, masih tertimbun reruntuhan bangunan atau tanah longsor serta daerahnya belum terjangkau tim SAR (Search and Rescue),'' jelas Sutopo di Graha BNPB, Jakarta Pusat, Minggu (30/9/2018).

Sutopo kemudian menjelaskan bahwa korban meninggal kini sedang dalam proses pemakaman secara massal.

Ia mengatakan pemakaman secara massal segera dilakukan setelah korban meninggal dunia telah melalui proses identifikasi DVI, face recognition, dan sidik jari.

Pemakaman massal menurutnya perlu segera dilakukan untuk menghindari penyebaran penyakit bagi pengungsi korban gempa bumi dan tsunami yang bertahan di luar bangunan.

''Sedangkan untuk korban luka berat berjumlah 540 orang yang dirawat di sejumlah rumah sakit seperti RS Wirabuana, RS Budi Agung, dan RS Samaritan, sementara pengungsi yang diketahui total berjumlah 16.732 orang,'' tegas Sutopo.

Sutopo mengatakan BNPB dan sejumlah tim gabungan relawan yang datang ke Sulawesi Tengah masih akan terus melakukan evakuasi di sejumlah tepat yang diduga masih terdapat korban akibat gempa bumi dan tsunami.

''Namun beberapa kendala begitu menyusahkan kami seperti listrik yang terputus, akses komunikasi juga terputus, alat berat terbatas, tenaga SAR (search and rescue) masih perlu ditambah, akses jalan darat untuk mengirim bantuan banyak terhambat serta daerah terdampak yang luas,'' ujarnya.***

Editor:hasan b
Sumber:tribunnews.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/