Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
Olahraga
21 jam yang lalu
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
2
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
Pemerintahan
20 jam yang lalu
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
3
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
4
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
21 jam yang lalu
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
5
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
Olahraga
18 jam yang lalu
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
6
Target Terpenuhi, Aditya Raih Norma GM di Pertamina Indonesian GM Tournament 2024
Olahraga
19 jam yang lalu
Target Terpenuhi, Aditya Raih Norma GM di Pertamina Indonesian GM Tournament 2024

Luhut Akui Berikan Amplop ke Kiai, Ini Maksudnya

Luhut Akui Berikan Amplop ke Kiai, Ini Maksudnya
Luhut Binsar Panjaitan menyodorkan amplop kepada kiai sepuh di Bangkalan, Madura. (kaskus)
Jum'at, 05 April 2019 14:28 WIB
JAKARTA - Video yang memperlihatkan seorang pria mirip Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaiatan menyodorkan amplop kepada seorang kiai sepuh beredar di media sosial sejak beberapa hari lalu.

Dalam video itu terlihat, selain memberikan amplop, Luhut juga meminta sang kiai mengajak umat dan para santri mengenakan baju putih ke tempat pemungutan suara (TPS) pada 17 April mendatang.

Setelah beberapa hari video itu viral, hari ini (5/4), Luhut memberikan klarifikasi. Luhut mengakui dirinya memberikan amplop kepada KH Zubair Muntasor saat berkunjung ke Pondok Pesantren Nurul Cholil di Bangkalan, Madura, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

Dikutip dari liputan6.com, Luhut menjelaskan, kunjungannya ke Pondok Pesantren Nurul Cholil itu hanya sebatas silaturahmi biasa. Menurutnya, silahturahmi ke pesantren menemui para kiai sudah dilakukannya sejak masih menjabat di TNI.

''Silaturahmi di pondok pesantren sudah biasa saya lakukan sejak menjadi Komandan Korem 081/Dhirotsaha Jaya di Madiun Jawa Timur pada 1995. Bagi saya keberadaan pesantren telah menjadi pilar penting untuk menjaga kekokohan NKRI,'' ujar Luhut dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (5/4/2019).

Bahkan, sambung dia, hal tersebut juga yang membuat dirinya bisa mengenal Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. ''Dari kebiasaan itulah saya mulai mengenal almarhum Gus Dur yang kemudian banyak mengajari saya tentang tradisi pesantren, sejarah Islam, dan tentang Islam yang membawa kedamaian,'' ucapnya.

Sementara, khusus mengenai kunjungannya ke Bangkalan, kata Luhut, dimaksudkan menjenguk KH Zubair Muntasor yang didengarnya memiliki masalah kesehatan. Menurut Luhut, hal ini tidak patut diceritakan ke publik secara lebih mendetail karena menyangkut privasi KH Zubair.

Untuk Pengobatan

Luhut menegaskan, terkait amplop yang diberikan kepada hanya dimaksudkan untuk membantu biaya pengobatan semata. Hal itu diberikan Luhut lantaran dirinya telah dijamu dan disambut baik saat silahturahmi.

''Sayapun lebih dulu diberi oleh-oleh berupa batik dan batu akik. Begitulah tradisi yang kami lakukan untuk menjaga tali silaturahmi. Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 15 menit, saya menitipkan pesan agar jangan sampai ada umat atau santri yang golput pada Pemilu 2019,'' ungkap Luhut.

Luhut menyesalkan bahwa kunjungannya diartikan untuk jual beli suara politik. Bagi Luhut, tuduhan tersebut justru menjadi fitnah dan mencoreng nama besar kiai dan pesantrennya.

Dia pun mengimbau kepada para elite supaya mengedepankan pikiran jernih ketimbang prasangka buruk serta hati yang bersih daripada hati penuh kecurigaan.

''Ajaran hubungan dan jalinan silahturahmi yang sudah diajarkan turun temurun oleh para leluhur kita, jangan dirusak oleh kepentingan sesaat para elite. Sebelum bertindak bertanyalah dan berdialoglah dengan hati nurani yang paling dalam untuk melakukan sesuatu yang terbaik,'' tandasnya.***

Editor:hasan b
Sumber:liputan6.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/