Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
3
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
21 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
4
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
19 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
5
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
18 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23

Gempa Ambon Renggut 4 Jiwa, Termasuk Balita

Gempa Ambon Renggut 4 Jiwa, Termasuk Balita
Bangunan Pasar Apung Desa Tulehu roboh akibat gempa bumi di Ambon, Kamis (26/9/2019). (republika.co.id)
Kamis, 26 September 2019 14:56 WIB
AMBON - Sebanyak empat orang meninggal dunia akibat gempa magnitudo 6,5 yang mengguncang Ambon, Maluku, Kamis (26/9) pagi, sekitar pukul 08.46 WIT. Demikian data menurut sementara Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku.

Dikutip dari republika.co.id, warga yang meninggal dunia tersebut adalah: seorang dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon, seorang warga Desa Naniadi Kecamatan Teluk, Ambon, seorang warga Desa Wai, Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah, dan anak berusia dua tahun bernama Joy Nanlohy di Lembah Argo, Desa Passo, Kecamatan Baguala, Ambon. Joy disebut meninggal dunia karena tertimpa reruntuhan bangunan rumah orang tuanya dan rumah keluarga Siregar yang roboh akibat gempa.

''Balita tersebut sempat ditolong warga dan dilarikan ke RS Oto Kuyk di Desa Passo, tetapi nyawanya tidak tertolong,'' kata pendeta Jemaat Lembah Argo, Christ Timisella, ketika dimintai konfirmasi oleh Antara.

Balita tersebut mengalami luka cukup parah di bagian kepala. Menurut Christ, jenazah balita tersebut sudah dibawa pulang dari rumah sakit dan disemayamkan di rumah pamannya di Lembah Argo. Rencananya, jenazah akan dimakamkan pada Jumat (27/9).

Gempa juga menyebabkan beberapa orang terluka serta sejumlah bangunan rumah, perkantoran, dan fasilitas umum rusak. Saat ini sebagian warga Kota Ambon dan sekitarnya mengungsi ke kawasan dataran tinggi karena khawatir tsunami datang, meski Kepala Stasiun Geofisika Ambon Sunardi telah menyampaikan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Menurut hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa yang terjadi di Ambon pada Kamis pagi berdasarkan informasi awal magnitudonya 6,8 dan kemudian dilakukan pemutakhiran menjadi 6,5. Getaran gempa itu dirasakan di daerah Kairatu, Haruku, Tihulae, Latu, dan Ambon.***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/