Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
Umum
23 jam yang lalu
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
2
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
Umum
23 jam yang lalu
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
3
Mauricio Souza Sebut Permainan Madura United FC Berkembang
Olahraga
22 jam yang lalu
Mauricio Souza Sebut Permainan Madura United FC Berkembang
4
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
Umum
23 jam yang lalu
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
5
Kolovos Hafal Lagu Anak-anak Indonesia
Olahraga
22 jam yang lalu
Kolovos Hafal Lagu Anak-anak Indonesia
6
Pesta Mewah Victoria Beckham Rayakan Ultah ke-50
Umum
23 jam yang lalu
Pesta Mewah Victoria Beckham Rayakan Ultah ke-50
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Indonesia Wonderful

Menteri Pariwisata Arief Yahya Siap Gelorakan Promosi Fenomena Gerhana Matahari Total

Menteri Pariwisata Arief Yahya Siap Gelorakan Promosi Fenomena Gerhana Matahari Total
Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya.
Sabtu, 13 Februari 2016 16:17 WIB
Penulis: Daniel Caramoy
JAKARTA- Jika bulan Februari 2016 sebagai daya tarik yang digunakan untuk menggaet wisatawan mancanegara adalah Perayaan Imlek, dan Bali menjadi hub-nya. Maka, untuk bulan Maret 2016 yang dijadikan mesiu untuk mendatangkan wisman adalah fenomena Gerhana Matahari Total (GMT).

Gerhana Matahari Total pada tahun 2016 akan melintas di 12 provinsi di Indonesia, tepatnya pada tanggal 9 Maret 2016. "Kami sudah promosikan jauh hari, sejak akhir tahun 2015 lalu. Semua Hotel berbintang di kota-kota yang akan dilintasi GMT itu sudah tidak nampung lagi,” jelas Menpar Arief Yahya, Sabtu (13/02/2016).

Adapun 12 provinsi yang akan dilintasi Gerhana Matahari Total (GMT), seperti Maluku Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Bangka Belitung, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Sumatera Barat.

Diprediksi Gerhana Matahari Total (GMT) dengan durasi paling lama akan terjadi di Kota Maba, Kab Halmahera Timur, Maltara. Dimana durasinya mencapai 3 menit 17 detik. Selain Kota Maba, hal serupa juga akan terjadi di Kota Luwuk, Kab Banggai, Sulawesi Tengah, dengan durasi 2 menit 50 detik. Kota Ternate Maltara, 2 menit 45 detik.

Presiden Jokowi sendiri sangat concern dengan GMT ini. Bahkan, orang nomor satu di negara ini ingin melihat langsung peristiwa tersebut, di objek pariwisata yang sedang dikembangkan Kemenpar.

Menurut Menpar, target kunjungan wisman 100.000 orang dengan penerimaan devisa Rp1,56 triliun. Wisatawan nusantara 5,1 juta dengan asumsi perputaran uang Rp3,8 triliuyn. "Indonesia adalah satu-satunya negara yang bisa mengamati fenomena GMT 2016 dari daratan. GMT ini hadir 350 tahun sekali. Karena itu, dari sisi promosi pariwisata, tema ini sangat seksi, terbukti, sejak akhir tahun 2015 lalu sudah kami promosikan di banyak negara, dan hasilnya sangat signifikan," kata Menpar Arief Yahya.

Dia juga mencontohkan seperti Palu, Sulawesi Tengah. Sejak Desember 2015, semua hotel sudah di-reservasi dari yang berbintang sampai melati. Semua hotel sudah penuh, sampai-sampai Kemenpar berkoordinasi dengan PT Pelni untuk mengerahkan beberapa kapal besar sebagai “hotel berjalan” di perairan yang dilintasi GMT tersebut.

"Jumlah yang terbanyak adalah Wisman dari Jepang,” sebut Arief Yahya.

Mengapa Jepang begitu tertarik dengan GMT, menurut Menpar Arief Yahyah, karena di negara yang banyak mempercayai Shinto, menjadikan Mahatari sebagai dewa. Pada 9 Maret 2016 itu, sebagian wilayah Indonesia akan menjadi gelap gulita karena GMT.

"Ada tiga fenomena GMT yang bakal diburu wisatawan, yang pertama adalah Baily's Beads, lalu efek cincin berlian dan yang ketiga kromosfer matahari. Dan fenomena tersebut cuma bisa disaksikan di Indonesia," terang Arief Yahya yang didampingi Esthy Reko Astut selaku Deputi Bidang Pengembangan Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata.

Esthy sendiri mengakui pada fenomena GMT tersebut ada potensi besar di dalamnya. Salah satu potensi tersebut adalah mendatangkan wisatawan, terbukti Kemenpar pun langsung action. Masih menurut wanita berkerudung itu, Kemenpar telah menginstruksikan kepada 12 daerah yang menjadi perlintasan GMT untuk menyiapkan paket-paket wisata yang menarik.

Adapun misi dari fenomena tersebut, yakni menggapai target 100 ribu kunjungan wisatawan asing, serta 5 juta wisatawan lokal ke-12 provinsi yang akan dilewati GMT.

Salah satu persiapan yang sudah dilakukan di Sumatera Selatan. Dimana kemenpar sudah membuat glowing night run, ritual komunitas supranatural, festival lomba foto internasional, barongsai sepanjang 30 meter, tour edukasi untuk anak sekolah serta performance seni budaya dan kuliner GMT.

Sementara di Bangka Belitung nantinya akan menggelar seminar pariwisata, Belitung Photography Trip, Belitung Ultra Beach Run, Belitung Lantern Run, pameran foto dan film, seni instalasi, lomba membatik, karnaval budaya, atraksi permainan tradisional, salat gerhana serta menyaksikan GMT secara massal di Pantai Terentang.

Sedangkan untuk Kalimantan Tengah pada GMT 2016, telah menyiapkan lomba kesenian daerah, kuliner, fotografi, fashion show serta pentas budaya lokal. Kalimantan Timur, memilih pesta laut, lomba perahu naga, tarian peraga serta Balikpapan Borneo Travel Mart.

Maluku Utara juga tak mau kalah, disana nantinya akan digelar FGD GMT 2016, Gala Dinner peserta GMT 2016, Run Eclipse 10 KM Total Eclipse serta Festibal Budaya Maluku Utara.

Sulawesi Tengah meng-create Pawai Budaya Etnik Nusantara, Lomba Perahu Dayung, Atraksi Budaya Etnik Nusantara, International Gateball Tournament, workshop industri pariwisata, lomba musik bambu, kuliner khas daerah berbahan kelor, fashion show batik daerah serta Wonderful Total Solar Eclipse Concert.

Dalam konser tersebut, nantinya akan menampilkan musisi ibukota seperti Slank, The Titans, Lesti DCA 2, Danang DCA 2, parade musik perkusi Gilang Ramadhan dan stand up comedy komika Jakarta-Palu.

“Di Palu akan ada koordinasi kedatangan cruise, akan ada empat kapal pesiar yang rata-rata membawa 1500 penumpang. Bahkan kapal Pelni siap berkontribusi dengan menyiapkan tiga kapal besar sebagai hotel terapung yang akan ditempatkan di perairan Bangka Balitung, Palu dan Ternate,” terang Esthy.

Esthy juga memastikan, kemudahan akses untuk menuju titik-titik GMT, menurutnya akses tersebut akan menjadi fokus perhatiannya. Sehingga ke depan, wisatawan dapat kembali ke daerah-daerah tersebut untuk menikmati destinasi yang berada di sana.

"Fokus kita adalah promosi daerah-daerah yang mengalami GMT. Bagaimana ke depan setelah ini, wisatawan mengenal dan datang ke daerah-daerah ini," tegasnya.

Nah, untuk urusan promosi, Esthy mengaku banyak belajar dari GMT di Australia dan Eropa. Pada saat itu, GMT rupanya menjadi sorotan media, peneliti, fotografer dan wisatawan. Desain kacamata gerhana berlogo Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia langsung disiapkan.

“Semua upaya untuk memikat wisatawan akan kita lakukan. Saya yakin target tercapai. Atraksi wisatanya keren-keren, alamnya indah dan akan ada empat kapal pesiar yang rata-rata membawa 1500 penumpang," pungkas Esthy. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/