Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
21 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
2
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
24 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
3
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
16 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
4
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
16 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
5
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
21 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
6
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
11 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Home  /  Berita  /  Riau

Pernyataan Effendy Simbolon, Dianggap Hanya Mencari Popularitas Jelang Pilkada DKI

Pernyataan Effendy Simbolon, Dianggap Hanya Mencari Popularitas Jelang Pilkada DKI
Pengamat Politik Effendy Ghazali.
Sabtu, 13 Februari 2016 16:37 WIB
Penulis: Daniel Caramoy
JAKARTA- Pernyataan Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDIP Effendy Simbolon, yang menyatakan bahwa demokari tanpa idealisme adalah demokrasi orang melayu, sempat menuai protes dan kecaman dari berbagai tokoh melayu di Riau, dan Kepulaun Riau.

Namun pernyataan tersebut juga mendapat tanggapan beragam. Bahkan ada yang menyebut Effendy Simbolon sengaja membuat sensasi dan popularitas menjelang Pilkada DKI Jakarta.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Zulfan Sayid saat dihubungi GoRiau.com (GoNews Group), Sabtu (13/02/2016) siang. "Dia kan kabarnya mau maju pilkada, menurut saya dengan semakin dihujat dan diprotes para tokoh Melayu, popularitas dia makin naik," jelasnya.

Namun pandangan berbeda diungkapkan pengamat politik lainya, yakni Effendy Ghazali. Dari pernyataan politisi PDIP itu dianggap lumrah saja.

"Kalau di situ, konteks "melayu" sebetulnya "orang kita" atau "bangsa kita" itu sama seperti yang banyak muncul di medsos. Salahsatunya yang banyak beredar di media sosial seperti "payahnya intel melayu", bagi saya ilmiah saja. Artinya jika Effendy Simbolon mau diperkarakan, maka semua orang yang ungkapanya mirip di medsos ya harus diperkarakan juga," tutur Effendy Ghazali kepada GoRiau.com.

Bahkan dirinya juga mengatakan, untuk membuktikan banyaknya perkataan seperti itu di medsos juga mudah. "Sekarang sudah canggih tinggal browsing saja, banyak sekali perkataan dan ungkapan seperti itu," pungkasnya. ***

Kategori:Umum, Politik, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/