Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Ekonomi
7 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
2
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
6 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
3
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
4 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
5 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
5
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
4 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
6
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
6 jam yang lalu
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Pesona Indonesia 2016

MEA Itu Peluang Emas Sektor Pariwisata, Menpar: ASITA DKI Harus Lebih Agresif

Jum'at, 19 Februari 2016 11:22 WIB
Penulis: Daniel Caramoy
mea-itu-peluang-emas-sektor-pariwisata-menpar-asita-dki-harus-lebih-agresifASITA (net)
JAKARTA- Menteri Pariwisata Arief Yahya mendorong Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) atau Asosiasi Biro Perjalanan Indonesia di DKI Jakarta, untuk lebih agresif dan terus berinovasi. Tantangan ke depan lebih keras, lebih seru, dan lebih dinamis. Karena jumlah dan kualitas wisatawan juga akan semakin menanjak. Apalagi MEA itu menurutnya peluang emas bagi ASITA, untuk memperoleh costumers lebih besar.

"Selain menghadapi MEA, di ASEANTA sendiri sudah mencanangkan kawasan ASEAN sebagai single destination, dan akan dimulai di ITB Berlin, bulan depan. Maka peta pariwisata akan berubah, " kata Menpar Arief Yahya sesaat setelah menyampaikan keynote speechnya dalam Pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) Asita DKI Jakarta di Hotel Santika, Jakarta, Kamis (18/02/2016) kemarin.

Menpar Arief juga berpesan, agar ASITA DKI, memperbanyak paket inbound, perkuat networking dengan sesama industri di luar negeri, dan mempromosikan bersama-sama di pasar mancanegara. "Kemenpar akan support di BAS, branding, advertising dan sales. Kami akan lakukan terobosan di strategi promosi," jelasnya.

Pelaku bisnis, yang sering disebut sebagai B (business), adalah bagian yang tak terpisahkan dalam pengembangan bidang pariwisata. B adalah unsur penting di Pentahelix, Academition, Business, Community, Goverment, Media. "Kelimanya adalah subjek, bukan objek dalam pariwisata," ungkapnya.

Karena itu, Menpar rajin menggandeng para pelaku industri biro perjalanan wisata yang tergabung dalam (Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies) ASITA untuk menjalankan tiga program pariwisata melalui branding, advertise dan selling. "Tiga program ini sudah kami bicarakan dengan ASITA, dan kita sepakat untuk menjalankannya bersama-sama, tentu hal itu juga harus dilakukan oleh ASITA DKI," ujarnya.

Arief mengatakan ketiga program itu akan dikemas dalam satu langkah besar yakni "integrated marketing communication". Menurut pria yang juga mantan Direktur Telkom Indonesia itu untuk program branding pariwisata Indonesia, yakni "Wonderful Indonesia" atau Pesona Indonesia, pihaknya sangat memerlukan dukungan industri dalam menyebarluaskan branding tersebut.

"Seperti Malaysia dengan 'Truly Asia'-nya, atau "Amazing" Thailand, dan "Your" Singapore, kita butuh dukungan industri untuk selalu menggunakan branding Wonderful Indonesia atau Pesona Indonesia dalam setiap operasionalnya," ucapnya.

Sementara untuk "advertise", Arief mencontohkan, kegiatan yang akan segera digelar, misalnya, dalam menyambut Imlek, pihaknya juga memerlukan dukungan industri untuk bisa merancang paket yang menarik untuk wisatawan.

Sedangkan untuk "selling" Kementerian Pariwisata (Kemenpar) selalu siap memfasilitasi para pelaku industri pariwisata untuk melakukan pemasaran atau pertemuan bisnis dengan jaringan pasar yang lebih luas termasuk pameran-pameran pariwisata di berbagai negara.

ASITA DKI Jakarta sendiri menurut Hasiyana S. Ahadai, sudah menggelar Musyawarah Daerah. Sebagai salah satu barometer bisnis pariwisata di Indonesia, DPD ASITA memegang peran penting bagi kemajuan pariwisata itu sendiri. "Asita sebagai ujung tombak kemajuan industri pariwisata, setiap tahunnya melakukan musyawarah Daerah guna mendukung program kerja kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif,'' ujar Hasiyanna S. Ahadi salah satu panitia Asita DKI.

Dengan mengusung tema kreatif, kompeten, dan peduli, Musda DPD Asita DKI Jakarta dihadiri DPP Asita Pusat, Ditjen Perhubungan Udara, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Kementerian Pariwisata, serta pemerhati pariwisata Indonesia.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Musda DPD Asita Jakarta kali ini bukan hanya sekedar membahas langkah kerja para anggota, namun juga diadakan pemilihan ketua dan pengurus periode 2016-2021 oleh lebih dari 200 orang peserta. (*/dnl

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77