Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
22 jam yang lalu
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
2
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
Olahraga
22 jam yang lalu
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
3
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
Olahraga
12 jam yang lalu
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
4
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Olahraga
11 jam yang lalu
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Duh Gawat, Batubara Diprediksi Akan Habis 2033, Proyek 35 GW Terancam

Duh Gawat, Batubara Diprediksi Akan Habis 2033, Proyek 35 GW Terancam
Ketua Umum Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Pandu Sjahrir. (Legislatif.co/daniel)
Senin, 07 Maret 2016 14:14 WIB
Penulis: Daniel Caramoy
JAKARTA- Rencana pembangunan mega proyek kelistrikan 35 ribu Mega Watt (MW) pembangkit listrik untuk tahun 2019, terncam tidak mulus dan bakal mengalami hambatan serius.

Dari hasil survey dari lembaga konsultan internasional PricewaterhouseCoopers, pasokan batubara di Indonesia akan habis pada tahun mulai 2033 mendatang.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Pandu Sjahrir, Senin (07/03/2016), di Kantor APBI Jakarta.

Menurutnya, dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2015-2024, pemerintah memang menetapkan 65% komposisi batubara sebagai bahan bakar pembangkit listrik di tahun 2019. Sehingga kebutuhan batubara akan sangat meningkat, sementara cadangan batubara terus menurun.

"Proyeksi awal mengindikasikan bahwa cadangan batubara kita akan habis di tahun 2033-2036. Hal ini kurang dari 20 tahun umur manfaat PLTU yang termasuk dalam program kelistrikan nasional 35.000 MW yang pada umumnya sekitar 25-30 tahun sejak beroperasi komersial," ungkap Pandu.

Pandu juga mengakui, sejak tahun 2012 perusahaan pertambangan telah menghadapi tantangan yang sangat serius karena stagnasi dalam permintaan batubara, sedangkan terjadi kelebihan pasokan batubara yang disebabkan pelemahan perekonomian.

"Hal ini menyebabkan terjadinya penurunan margin profitabilitas secara dratis sejak tahun 2012 yang diikuti dengan pengurangan produk," ujarnya.

Dengan demikian, banyak pihak terutama industri batubara yang mengkhawatirkan proyek ini akan mengalami kendala dalam keberlangsungannya. Apalagi dalam kondisi profitabilitas sektor batubara yang tengah jatuh pada titik terendah sepertinsekrang ini. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/