Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
20 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
2
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
20 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
3
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
20 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
4
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
20 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
5
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
20 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
6
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
20 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Wonderful Indonesia 2016

Menpar Arief Yahya Resmi Melaunching Tour de Banyuwangi-Ijen 2016 di Jakarta

Menpar Arief Yahya Resmi Melaunching Tour de Banyuwangi-Ijen 2016 di Jakarta
Ilustarasi Tour de Banyuwangi Ijen 2016. (detik)
Selasa, 29 Maret 2016 13:24 WIB
Penulis: Daniel Caramoy
JAKARTA- Suasana Balairung Soesilo Soedarman Gedung Sapta Pesona, Kemenpar, Jalan Merdeka Barat Jakarta betul-betul berubah, Senin 28 Maret 2016. Banyuwangi banget dan Jawa Timuran sekali.

Atmosfer acara launching balap sepeda International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 11-14 Mei 2016 itu istimewa, rapi, serius, dan berkualitas. Baru sadar, rupanya beginilah kalau ada dua tokoh Marketeer of The Year 2013 dan 2014 versi MarkPlus itu sedang punya gawe.

Menpar Arief Yahya (2013) dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas (2014) sedang menaikkan value event balap sepeda ITdBI, di tahun ke-5. Keduanya sedang mempromosikan pariwisata di ujung Timur Pulau Jawa itu dengan sport tourism yang diintegrasikan dengan keindahan nature, kedalaman culture, dan sentuhan teknologi komunikasi yang sangat kekinian.

Keduanya sedang membranding Banyuwangi, sebagai daerah kecil di ujung sun rise of Java, sebagai contoh ideal sebagai kabupaten dengan sentuhan pariwisata.

Puluhan kali applause sahut menyahut sekitar 200 audience dalam 20 menit, oleh 2 tokoh yang tampil di stage. Keduanya seolah sedang menginspirasi satu dengan yang lain, saling mengisi, saling menyemangati, tanpa diskenario. “Saya masih ingat, tahun lalu melalui 555 kilometer, tahun ini 567 kilometer. Saya tahu ini adalah trik cerdas Bupati Azwar Anas memperbaiki jalan-jalan rusak di Banyuwangi!” sebut Menpar Arief Yahya, mengawali sambutan.

Sebagai hadiah atas komitmen dan cara cerdik itu, Arief Yahya pun mengumumkan menambah 100 persen total prize money-nya. “Saya sudah tanya, berapa total hadiah ITdBI? Jawabannya Rp 700 juta, atau kurang dari USD 100 ribu. Maka kami naikkan double, menjadi Rp 1,5 Miliar. Sport event itu hadiah sangat mempengaruhi kualitas atlet yang berkompetisi,” ucap Arief Yahya.

Menpar berulang kali memuji Banyuwangi, sebuah kabupaten kecil yang selama ini lebih dikenal dengan gudangnya santet dan membuat orang yang lewat saja “merinding,” kini menjadi destinasi wisata top. Justru mengundang orang datang, untuk menyaksikan keindahan alam, budaya, dan events yang dikreasi.

“Dengan menjadikan pariwisata sebagai leading sector, pendapatan per kapita Banyuwangi naik, dari 2010 sebesar Rp 21 juta, naik 62%, di tahun 2015 menjadi 38 juta. Mengalahkan Malang, kota kedua di Jawa Timur. Ini luar biasa,” komentar Arief.

Bisa dibayangkan, Malang itu kota kedua setelah Surabaya. Mirip positioningnya, dengan Bandungnya Jakarta. Terbayang, pendapatan perkapita Sukabumi mengalahkan Kota Bandung? Itu terjadi di Jawa Timur, dengan Banyuwangi v Malang. “Masuk akal, Kab Banyuwangi dan Solo memiliki calendar of events terbaik di Indonesia. Konsisten, 53 event setahun dan sudah dipublish di awal tahun, karena yakin pasti terlaksana. Termasuk banyak international event,” kata Arief Yahya.

Prestasi lain, puji Arief Yahya, Banyuwangi itu sudah dikunjungi oleh 2 juta wisnus tahun 2015. Angka itu tergolong besar, karena Bali saja baru 8 juta wisnus. Sedangkan wisatawan mancanegara menembus 40 ribu, dan proyeksi 2016 di 50 ribu. Bandingannya se Prov Sumsel saja baru 30 ribuan. Ini kelasnya kabupaten, yang selama ini tidak dikenal, bahkan tidak banyak yang tahu posisi geografisnya di peta. Kalau tidak ada Google Maps, mungkin semakin asing, nama Banyuwangi itu.

Masih ada lagi, Banyuwangi terpilih sebagai pemerintahan daerah terbaik di dunia dalam pengelolaan pariwisata, yang dicatat oleh UN-WTO. United Nation World Tourism Organization tahun 2015. Badan PBB yang mengurus pariwisata dan berpusat di Madrid, Spanyol itu.

“Tahun 2016 ini juga mendapatkan penghargaan dari UNESCO, Badan PBB yang mengurusi soal pendidikan, social dan budaya, atas tiga Taman Nasional Sukamade, yakni Alas Purwo, Meru Betiri dan Ijen yang punya khawah 5000 hektar itu,” jelas Menpar.

Anda sudah pernah ke Ijen? Tanya menteri kepada audience. Semua saling pandang, satu sama lain. Mayoritas belum! “Pastikan ke Ijen, melihat bluefire, meskipun sekali dalam seumur hidup. Bola api raksasa di atas khawah Ijen, warnanya biru. Pemandangan seperti ini hanya ada di Ijen Banyuwangi dan Iceland. Saya sudah 4 kali ke sana. Dulu hanya orang-orang Prancis yang tahu dan disembunyikan, dinikmati sendiri oleh mereka. Sekarang, semua orang bisa ke sana,” kata Arief Yahya yang berdarah Banyuwangi-Banten itu.

“Tidak jauh kok. Hanya tiga kilometer. Cuma tanjakannya 45 derajad saja,” kelakar Arief. Alas Purwo juga bagus, ada banteng, ada savana, padang rumput luas, dan binatang kitu bisa dilihat dalam jarak dekat. Pantai Plengkung juga menjadi salah satu lokasi surfing terbaik di dunia. “Semua sudah di-acknowledge oleh dunia internasional. Jadi masuk akal untuk dipromosikan ke seluruh dunia,” kata dia.

Pujian duo Banyuwangi itu ibarat baru chapter satu dari ratusan charper yang harus dibaca. Kota yang dalam cerita dikenal sebagai Blambangan itu sudah lengkap memenuhi syarat 3A, Atraksi, Akses, dan Amenitas. Atraksinya bagus-bagus, baik alam, budaya, maupun events yang dikemas dalam 53 kalender event. Aksesnya, sudah punya bandara dengan panjang 2500 meter dan lebar 30 meter. Tinggal penebalan dan pelebaran menjadi 45 meter. Amenitasnya juga sudah mendukung. “Satu lagi, Banyuwangi punya 3A Plus CEO Commitment! Bupati Azwar Anas sangat commited di pariwisata! Itu kunci suksesnya,” jelas Arief Yahya.

Wajah Bupati Azwar Anas yang cool, murah senyum, dan supel itu pun seolah-olah berubah dengan tokoh yang diperankan Ben Affleck Batman, dalam film yang sedang heboh Batman v Superman: Dawn of Justice and Suicide Squad. Hanya modulasi suaranya saja yang kurang bariton seperti Ben. “International Tour de Banyuwangi Ijen 2016 ini momentum untuk banyak hal bagi kami,” aku Azwar Anas.

Ini salah satu event internasional terbesar yang melibatkan semua pihak, termasuk masyarakat, aparat, pegawai negeri, lurah, kepala desa, kepala dusun, linmas, dan lainnya. Dia konsolidasi atas semua potensi Banyuwangi, dari budaya, alam, infrastruktur sampai disiplin aparatnya di bawah.

“Banyuwangi akan terlatih untuk tepat waktu, dan menjaga bukan hanya orang menyeberang, tetapi kambing menyeberang pun harus dijaga,” ujar dia.

Dulu, sejarah hebat Tour de France, dimulai dari jalan-jalan kecil di perkampungan, kini sudah melintas antarnegara. Sama halnya dengan ITdBI, diawali dari kampung ke kampung, kelak bisa lintas provinsi lintas pulau. “Dulu Bung Karno membangun olahraga, dengan menjadi tuan rumah Ganefo dan Asian Games, venues baru dibuat, untuk membangun diplomasi, kepercayaan diri dan kebanggaan bangsa,” kata Azwar.

Kini Banyuwangi juga mulai pede, dengan kabupaten berbasis pariwisata. Dalam Kalender Event Banyuwangi, 53 event itu mulai dari sport, budaya, kuliner, dan lainnya. “Bulan ini ada BMX 2-4 April, juga internasional. Lalu ada Wind Surf International juga oleh Australia dan New Zealand, lalu International Surfing, International Kite, dan lainnya. ITdBI 2016 ini diikuti 27 negara, salah satunya bernama Peter Pouly yang dua tahun berturut-turut memenangi tanjakan maut Ijen. Sampai-samapi dia punya anak dinamai Pouly Ijen,” ungkapnya.

Tour de Banyuwangi Ijen ini sendiri levelnya 2.2 race setara dengan Tour de Singkarak yang sudah lebih lama eksis. "Khusus ITdBI promosi pariwisatanya dikemas dalam tema besar sport, culture and tourism. TdBI sudah mendapatkan peringkat ”excellent" dari federasi balap sepeda dunia, UCI. Levelnya sudah 2,2 race, sama dengan Tour de Singkarak dan Tour de Indonesia," tambah Azwar Anas.

Dengan jumlah hadiah yang besar, level kejuaraan yang tinggi, ITdBI pun mulai banyak dilirik peserta dan tim papan atas Asia. Untuk 2016, ada 20 tim luar negeri dari 29 negara yang bakal ambil bagian. Di antaranya, Pishgaman Giant Team, Skydive Dubai Al Ahli, dan Tabriz Shadari Team yang merupakan juara 1, 2, 3 Asia. Selain itu, ada juga Timnas San Marino dan Timnas Irlandia.

"Tahun ini aroma turismenya makin kuat. Ada dua destinasi baru yang bakal dilewati. Satu Waduk Sidodadi di Glenmore. Satunya lagi Pantai Grand New Watu Dodol di Kalipuro," papar Azwar.

Seperti balap sepeda selalu punya sensasi. Tour De Banyuwangi Ijen juga memiliki "Jalur Neraka" sebagai arena uji nyali dan ketangguhan pembalap. Di salah satu etape, akan disiapkan jarak tempuh 171,3 kilometer yang harus dijelajahi di ketinggian 1.875 meter di atas permukaan laut. Lokasinya tepat di punggung Gunung Ijen dengan tanjakan yang mencapai 45 derajat. Selain tanjakan, etape paling panjang ini juga menghadirkan kelokan tajam. (*/dnl)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/