Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
16 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
2
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
17 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
3
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
15 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
4
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
16 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
5
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
Pemerintahan
16 jam yang lalu
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
6
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
13 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Home  /  Berita  /  Umum
Kartini Masa Kini

Kisah Serma Yeni, Wanita Satu-satunya di POM AU yang Punya Hobi 'Gila' dan Lihai Jadi Voorijder

Aksi Serma Yeni
Kamis, 21 April 2016 19:29 WIB
Penulis: Chairul Hadi
PEKANBARU - Serma Yeni Widiani (39) adalah sosok spesial di POM-AU Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru-Riau. Kenapa tidak, Yeni menjadi satu-satunya wanita di kesatuan yang terbilang bergengsi ini. Tidak cuma itu, istri dari Lettu Lek Yajid dan ibu dari Reki Bayu Saputro (12) ini juga punya hobi terbang dengan para-layang dan jago jadi voorijder.

Kodrat sebagai wanita tidak menghalangi Serma Yeni bertugas sebagai penyidik di POM TNI AU Lanud Roesmin Nurjadin. Bahkan saat penempatan pertamanya di Malang tahun 1999, dia juga diposisikan pada seksi penyidikan di POM AU. "Memang cita-cita jadi TNI AU. Orangtua saya juga TNI (AD). Jadi tamat sekolah saya langsung daftar di Surabaya, dan alhamdulillah lulus," sebut dia.

Kepada GoRiau.com, Yeni menceritakan, saat masuk Wara (wanita angkatan udara), dirinya berhasil lulus dengan nilai plus, lantaran punya prestasi mentereng, khususnya dalam bidang olahraga voli. Pada awal mula mendaftar, dirinya langsung ikut pemilihan Provost. Hasilnya wanita kelahiran Surabaya ini lulus bersama 10 orang lainnya. "Nggak mikir apa-apa karena saya itu suka tantangan," jawab Yeni sambil tertawa.

Ia menyebut, awal ketertarikan menjadi prajurit TNI AU karena waktu itu Angkatan Udara dikenal sangat gagah, langka serta bergengsi. Bahkan menjadi prajurit juga lah yang membuat Yeni dipertemukan dengan pasangan hidupnya, Lettu Lek Yajid. "Kenal di Malang. Waktu itu saya jadi Sispri Danlanud sering lihat suami piket. Satu tahun kenal akhirnya nikah," beber Yeni.

Saat menjadi Sispri Danlanud, Yeni juga kerap jadi voorijder. Ini juga jadi keahlian khusus bagi seorang anggota POM AU selain wajib memiliki kualifikasi Para-Dasar (terjun payung). "Untuk jadi Provost atau POM AU harus punya kualifikasi dasar (seperti itu, red). Pakai pesawat Hercules terbang di ketinggian 3.000 Feet dan terjun. Dari situlah lama-lama saya jadi gemar terbang," sebutnya.

Aksi Para-layang Yeni

Bak gayung bersambut, hasrat Yeni pun terwujud setelah menikah dengan Yajid, yang tak lain seorang atlit Para-layang. "Orangtua nggak bolehin saya ikut (Para-layang) karen beresiko. Tapi kan ada suami yang menjaga. Terus dorongan dari Peltu Sugeng Santoso yang juga atlit. Dia sarankan ikut sekolah Para-layang selama satu minggu di Malang," kisah Yeni.

Aksi pertamanya di Gunung Banyak Batu, Malang. sejak saat itu, hobi 'gila' ini ia teruskan bahkan di Pekanbaru. Kecintaan Yeni dan suami dalam Para-layang juga turun ke anak mereka Reki. Usia 11 tahun, buah hati Yeni dan Yajid itu sudah memulai debut Para-layang. "Dia yang suka, kalau saya hanya menghendaki yang terbaik baginya. Mau jadi apa asalkan berguna bagi bangsa dan negara," harap Yeni.

Hobinya ini tidak selamanya berjalan baik, dia mengaku pernah mengalami insiden saat latihan di Payakumbuh. Ketika itu, tali melilit leher Yeni usai landing. "Itu pas pemula, saya langsung gugup. Saya coba kembali (mendarat, red) dan terbawa angin. Akhirnya kebanting dari ketinggian. Itu kalau tak salah tahun 2014 lalu. Tapi saya nggak trauma. Total sudah 70 kali saya terbang sampai sekarang," ungkapnya.

Jadi POM AU Tak Hilangkan Kodrat Yeni Sebagai Wanita

Kembali pada cerita karir, Yeni mengaku bangga menjadi prajurit TNI AU, meski di POM AU Lanud Roesmin Nurjadin dirinya menjadi satu-satunya wanita, namun dirinya mengaku tidak mendapat perlakuan khusus dari rekan-rekan. "Sering diguyonin, mau nggak mau sikap pun sudah jadi kayak anggota laki-laki. Tapi tetap tidak menghilangkan kodrat sebagai wanita," katanya.

Di rumah, sebut Yeni, dirinya selalu bangun subuh-subuh untuk memasak, mengurusi rumah tangga dan sebagainya. Ini bagian dari pengabdian kepada keluarga. Bahkan tak jarang ia harus pulang malam lantaran lembur untuk menangani kasus pidana. "Suami dan anak sudah sangat mengerti. Dia dewasa dan pandai menempatkan diri, mana tugas negara, mana hobi dan mana keluarga. Anak saya juga dididik mandiri sejak kecil," yakinnya.

Meski memerankan dua peran fungsi sekaligus, Yeni mengaku sangat bahagia lantaran punya dua keluarga sekaligus, pertama keluarga di rumah dan kedua keluarga di POM AU. "Di sini saya dihargai, meski awalnya pendatang dan jauh dari keluarga, namun saya dirangkul dan diarahkan. Begitu juga suami saya yang kini ditempatkan di KasubsiBaseops Lanud Roesmin Nurjadin," beber dia.

Sepak terjang Yeni turut mendapat komentar dari Komandan Satuan Polisi Militer Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Letkol POM I Putu Nova. "Di POM AU ada 100 orang anggota, empat di antaranya wanita, dua PNS dan dua lagi dari militer, termasuk Yeni dan satu lagi kini sedang sekolah Susba Menur di Solo. Kedua wanita ini sangat tangguh dan pekerja keras. Tanggung jawab mereka juga sejajar dengan prajurit laki-laki," kata I Putu.

Baginya kehadiran Yeni sangat khusus dalam melaksanakan tugas pokok POM AU. "Karena di TNI AU juga ada wanita dan tidak semua memahami wanita, makanya perlu anggota POM wanita, apalagi kasus terjadi kepada personil wanita. Kita juga bisa menjadikan dia pengawal VIP, ikut kegiatan protokoler. Di sini ada spesifikasi khusus. Polisi militer punya dan bisa menguasai semua, mau laki dan perempuan sama saja," tegasnya.

Menurut I Putu kepada GoRiau.com, Yeni adalah sosok dedikasi tinggi, berinovasi dan mampu menyelesaikan tugas-tugas dengan baik, serta semangat tinggi. "Yeni bisa saya andalkan, dia keras, tak pernah mengeluh dan sehat. Dia benar-benar siap. Orangnya mandiri, bahkan Dibecandain pun nggak mempan, yang ngerjain malah keder sendiri," canda sang komandan.

Pada Hari Kartini, Yeni berpesan agar setiap wanita bisa menjadi sosok yang berguna dan mandiri, hingga bisa meneruskan cita-cita dari sosok Ibu Kartini yang sukses berkarir serta menjadi diri sendiri tanpa bergantung pada orang lain. ***

Kategori:Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/