Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
23 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
2
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
18 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
3
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
18 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
4
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
23 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
5
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
13 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
6
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Olahraga
12 jam yang lalu
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Lahar Dingin Sinabung Masih Mengancam, Warga Diminta Tinggalkan Zona Merah

Lahar Dingin Sinabung Masih Mengancam, Warga Diminta Tinggalkan Zona Merah
Bencana lahar dingin yang terus mengancam kawasan Kabupaten Karo Sumatera Utara. (istimewa)
Rabu, 11 Mei 2016 23:04 WIB
Penulis: Daniel Caramoy
MEDAN - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta masyarakat yang masih tinggal di zona merah Gunung Sinabung untuk segera pindah ke lokasi yang lebih aman.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho kepada GoNews Group (GoSumut.com), mengatakan, warga diminta menjauhi zona merah untuk menghindari kembali jatuhnya korban seperti saat banjir lahar dingin menerjang Desa Kutambaru pada hari Senin lalu.

"Zona merah yang kita maksudnkan adalah kawasan berjarak tujuh kilometer dari puncak Sinabung. Ini harus betul-betul bersih dan tidak boleh ada penghuni sama sekali. Sesuai dengan isntruksi Kepala BNPB bapak Willem, masyarakat diminta untuk menjauh," ungkapnya, Rabu (11/04/2016) di Jakarta.

Menurut Sutopo, dalam kunjunganya ke Kabupaten Karo Sumut, Ketua BNPb juga sudah memberikan perintah kepada TIM SAR untuk melakukan patroli dan penjagaan di pintu-pintu masuk (zona merah).

"Sosialisasi dan pemasangan papan peringatan perlu ditingkatkan, ancaman bencana lahar dingin di sekitar Gunung Sinabung semakin meningkat seiring bertambahnya material piroklastik produk erupsi sejak Agustus 2010 hingga sekarang. Diperkirakan, ada 50 juta meter kubik material piroklastik di gunung tersebut yang siap menjadi lahar dingin saat hujan di puncak gunung," ujarnya.

Kondisi ini, kata Sutopo, dapat menjadi ancaman bagi warga sekitar Zona Merah, mengingat banjir lahar dingin tersebut tidak lagi melalui jalur aliran sungai yang ada. "Adanya sumbatan aliran sungai di jalur bagian atas menyebabkan lahar dingin keluar dari jalur dan mengancam sejumlah rumah dan perladangan," jelasnya.

Kondisi saat ini kata Sutopo, diperparah dengan dasar sungai yang makin dangkal karena banyaknya material sisa erupsi gunung Sinabung yang mengisi sungai.

"Normalisasi sungai segera dilakukan agar material lahar yang menyumbat saluran dapat berkurang. BNPB dan PVMBG akan segera memasang sistem peringatan dini lahar dingin di gunung Sinabung. Untuk menghindari kembali jatuhnya korban, masyarakat diimbau untuk menaati rekomendasi PVMBG mengingat status gunung Sinabung masih Awas," pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/