Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
23 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
2
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
23 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
3
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
4
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Olahraga
18 jam yang lalu
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
5
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
6 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
6
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
6 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Home  /  Berita  /  GoNews Group

DPR: Pemotongan Anggaran dengan Alasan Penghematan, Bukti Ketakutan Pemerintah

DPR: Pemotongan Anggaran dengan Alasan Penghematan, Bukti Ketakutan Pemerintah
Anggota DPR RI fraksi PKB, Maman Imanulhaq. (istimewa)
Kamis, 09 Juni 2016 14:04 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA- Soal penghematan dana APBN-P yang dicanangkan pemerintah dianggap sebagai tanda ketakutan Presiden Joko Widodo.

Hal tersebut diungkapkan Anggota DPR RI fraksi PKB Maman Imanulhaq saat dikonfirmasi terkait masalah penghematan tersebut. "Tandanya pemerintah takut, contohnya Kemensos, mereka sudah ada program bagus yang bersentuhan dengan fakir miskin tiba-tiba di disclamer oleh BPK. Kita semalam rapat dengan Kemensos, jujur kita menolak pemotongan anggaran disana," ujarnya, Kamis (09/06/2016) di Gedung DPR/MPR, Senayan Jakarta.

Penolakan tersebut kata Maman, karena akibatnya bisa sangat fatal, dimana program yang sudah setengah perjalanan bisa batal. "Karena kalau dipotong, masa ada orang miskin yang programnya sudah jalan harus terhenti. Karena menurut laporan yang saya dengar, ada pemotongan anggaran untuk fakir miskin sampai 16 persen, ini bahaya," tukasnya.

Dirinya mengaku, ingin mempertanyakan kenapa sampai BPK menilai menjadi disclamer. "Karena kita selama ini terus support pendanaan, Mensos selama ini programnya sudah bagus, kita terus amati itu, jadi kita akan tanyakan ke BPK," pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/