Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
21 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
15 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
3
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
17 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
4
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
9 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
10 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
14 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Sekolah Fatih Aceh Bantah Tudingan Pemerintahan Turki

Sekolah Fatih Aceh Bantah Tudingan Pemerintahan Turki
Fatih Bilingual School Banda Aceh
Sabtu, 30 Juli 2016 08:30 WIB
BANDA ACEH - Pihak Sekolah Fatih Bilingual School Teuku Nyak Arief di Banda Aceh, membantah tudingan Pemerintahan Turki yang memasukkan sekolah itu ke dalam jaringan teroris.

“Kami pastikan bahwa isu itu tidak benar. Kami menolak atas semua tuduhan Pemerintah Turki yang juga disampaikan oleh Kedutaan Besar Turki untuk Indonesia,” kata Kepala Sekolah Fatih Bilingual School, Banda Aceh, Sabar Risdadi, Jumat (29/7/2016).

Sabar mengatakan, Sekolah Fatih hadir di Aceh pasca musibah tsunami di Aceh. Kehadiran sekolah ini untuk membantu anak-anak Aceh kembali bisa mendapatkan pendidikan yang baik dengan kualitas yang baik pula.

Sejak hadir pada 26 Desember 2006, Fatih yang menerapkan pendidikan berbahasa Indonesia dan Inggris menjadi sekolah unggul.

“Sekolah ini sendiri dimiliki oleh Yayasan Fatih Indonesia dan berbadan hukum Indonesia, bahkan pembiayaan juga berasal dari masyarakat di Indonesia termasuk di Aceh, jadi sekolah ini tidak ada kaitannya dengan urusan pemerintahan dan politik di Turki,” jelas Sabar.

Sejak adanya pernyataan yang dikeluarkan oleh Pemerintahan Turki melalui Kedutaan Besar Turki untuk Indonesia, Sabar mengakui, banyak orangtua murid yang mempertanyakan hal tersebut kepada pihak sekolah.

“Namun, kami sudah jelaskan kepada semua wali murid bahwa pernyataan itu tidak benar, dan penjelasan ini juga kami sampaikan kepada murid-murid agar mereka tidak terganggu proses belajarnya, dan mereka dalam hal ini wali murid dan para murid sudah memahami hal tersebut,” ujarnya.

Hingga saat ini, sebut Sabar, proses belajar mengajar di kedua gedung sekolah Fatih School baik sekolah putra maupun sekolah putri berjalan dengan baik. Tak terganggu oleh adanya pernyataan tersebut.

Sabar mengaku sudah mendengar tudingan Turki itu. Namun mereka belum memperoleh surat resmi dari Kedutaan Turki terkait tuduhan yang dilontarkan itu.

Sabar menyayangkan Kedutaan Turki yang mengintervensi sistem pendidikan Indonesia dan meminta pemerintah untuk menutup sekolah yang bekerjasama dengan Turki.

“Indonesia negara berdaulat, tidak bisa diatur oleh negara lain,” sebut Sabar.

Fatih Bilingual School mengelola sekolah tingkat SMP dan SMA di Banda Aceh. Terdapat dua sekolah berasrama yaitu Fatih Putra dan Fatih Putri.

Fatih Bilingual School mengelola sekolah berasrama untuk putri di kawasan Lamnyong dan sekolah berasrama putra di kawasan Lamlagang, Banda Aceh.

Sejumlah prestasi di berbagai olimpiade berhasil diraih siswa Fatih baik di tingkat nasional maupun internasional.

Diberitakan sebelumnya, Kedutaan Besar Turki untuk Indonesia menyorot keberadaan sembilan sekolah di bawah manajemen PASIAD, sebuah organisasi non-pemerintah asal Turki.

Kesembilan sekolah manajemen PASIAD itu berada di Yogyakarta, Depok, Bandung, Tangerang Selatan, Semarang, Sragen, Kalimantan, dan dua sekolah di Banda Aceh, yaitu Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual School Putra dan Putri.

Turki menuding sembilan sekolah itu terkait jaringan Fethulah Gulen, yang oleh Turki disebut sebagai kelompok teroris dan berada di belakang upaya kudeta negara itu awal bulan ini.

Editor:Kamal Usandi
Sumber:kompas.com
Kategori:Aceh, GoNews Group, Pendidikan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/