Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
22 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
2
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
22 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
3
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
16 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
4
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
18 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
5
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
18 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
6
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
16 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
Home  /  Berita  /  DKI Jakarta
Interaksi Inspiratif Tokoh Rantau

Berikut Kiat Tokoh Pariaman Jakarta, Haji Sagi Wahid dalam Menyatukan Lebih 500 Anak, Menantu, Cucu dan Cicit Haji Kari Wahid

Berikut Kiat Tokoh Pariaman Jakarta, Haji Sagi Wahid dalam Menyatukan Lebih 500 Anak, Menantu, Cucu dan Cicit Haji Kari Wahid
Haji Sagi Wahid (tengah) saat berfoto bersama dengan sebagian anak, menantu, cucu dan cicitnya. (Muslikhin/GoNews)
Minggu, 31 Juli 2016 13:29 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Menyatukan dan mengumpulkan keluarga besar yang jumlahnya sampai 500 san orang, bukan pekerjaan yang mudah. Dimana setiap orang selalu berbeda pandangan dan memiliki perbedaan latar belakang, seperti pekerjaan dan ekonomi.

Namun hal itu tak berlaku bagi tokoh masyarakat Rantau Jakarta asal Pariaman Sumatera Barat, Haji Sagi. Perantau sukses yang dilahirkan di ranah minang kampung Auah Malintang Kecamatan Sungai Garingiang Padang Pariaman, Sumatera Barat, adalah anak bungsu dari sembilan bersaudara dari pasangan H Kari Wahid dan Hj. Djamara.

https://www.gonews.co/assets/imgbank/31072016/gonewsco_euef9_18.jpg

Dimana dari 10 anak Haji Kari Wahid, yang didalamnya termasuk Haji Sagi, telah memiliki keturunan yang sangat besar jumlahnya. Dari penuturannya, saat ini total keturunan alm Haji Kari sudah mencapai sekitar 500 san orang yang tersebar di sejumlah daerah, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Padang, Riau dan Medan.

Lalu bagaimana kiat-kiat Haji Sagi untuk menyatukan seluruh keturuanan dari almarhum bapaknya tersebut? Usai menggelar Halal bihalal dan silaturahmi di kawasan Blok M Square Jakarta, Haji Sagi menjawab, kuncinya adalah kesadaran.

https://www.gonews.co/assets/imgbank/31072016/gonewsco_mzygg_17.jpg

"Kunci utamanya ya kesadaran. Dengan berbagai latar belakang yang berbeda-beda, pekerjaan yang tidak sama, domisili yang terpisah-pisah, tanpa kesadaran tentunya kita tidak bisa berkumpul," ungkapnya kepada GoSumbar.com, (GoNews Group) Sabtu (30/07/2016) malam.

Haji Sagi selaku perwakilan keluarga Haji Kari Wahid, juga mengatakan, selain kesadaran pihaknya juga selalu menjaga kerukunan dengan cara menggelar silaturahmi dan pertemuan-pertemuan antar anak, Kemenakan cucu dan cicit.

https://www.gonews.co/assets/imgbank/31072016/gonewsco_w5xch_16.jpg

"Kami melakukan silaturahmi hampir setiap empat bulan sekali. Atau tiga kali dalam setahun. Alasanya simpel karena dengan silaturahmi kita bisa tahu apa yang menjadi kendala dalam keluarga masing-masing, kedua tentu yang awalnya tidak mengenal nama atau wajah, jadi kenal satu sama lainya," tukasnya.

"Terbukti hari ini saya sangat gembira, karena bisa mengenal cicu cicit yang masih balita. Meski kali ini hanya 50 % yang hadir, namun setidaknya ada beberapa hal yang bisa diambil hikmahnya dalam pertemuan kali ini," beber dia.

https://www.gonews.co/assets/imgbank/31072016/gonewsco_vdxge_15.jpg

Ada hal menarik yang terlihat dalam pertemuan keluarga besar Haji Sagi ini. Dimana setiap berkumpul, mereka juga bukan hanya saling bertukar fikiran, tapi juga selalu menghadirkan tokoh-tokoh agama, dan sesekali diiringi dengan tausiah.

"Karena kuncinya silaturahmi akan tetap berjalan dengan dibarengi siraman rohani. Jika agama kita kuat, mudah-mudahan insya allah akan langgeng dan nyaman. Saya selalu tekankan, bentengi diri dengan agama yang cukup supaya kita berhasil dalam usaha juga sebagai bekal diakhir hayat nanti," terangnya.

Dengan diadakanya silaturahmi rutin tersebut, pihaknya juga mengaku lebih mudah dalam membantu sesama keluarga yang terhimpit kesulitan maupun yang sedang berbagi kebahagiaan. Dan iapun berharap seluruh keluarga dan masyarakat perantau di Jakarta maupun di daerah lain bisa selalu bersatu dan sukses dalam menjalankan usahanya.

https://www.gonews.co/assets/imgbank/31072016/gonewsco_hbcqn_14.jpg

Sesungguhnya, kunci suksesnya dalam menjalani kehidupan di rantau yang terpenting adalah 'Nawaetu' dalam berusaha. Kiat lainnya, ia senantisa menghindarkan hal hal yang dilarang agama , karena hal itu pasti akan merusak tatanan kehidupan, seperti, mabuk mabukan, berjudi, keluar malam dan lain lain-lain.

Dan menurut kesaksian beberapa cucunya, ketaatan Haji Sagi Wahid tercermin dalam menjalankan perintah agama serta sifatnya yang tetap bersahaja tidak sombong, rendah hati dan kepeduliannya terhadap sanak famili dan kampung halamannya.

Sabagai rasa mensyukuri nikmat yang telah diperolehnya itu, ia secara rutin selalu menyisihkan rezekinya dengan membayar zakat dan sumbangan juga ia berikan bagi kepentingan sosial seperti untuk pembangunan Mesjid, sekolah Pondok pesantren, insfrastruktur dan lain-lain, baik di Jakarta maupun di kampung halamannya. (***/dnl)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/