Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Taklukkan Australia, Gol Tunggal Komang Buka Peluang ke Perempat Final
Olahraga
22 jam yang lalu
Indonesia Taklukkan Australia, Gol Tunggal Komang Buka Peluang ke Perempat Final
2
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
4 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
3
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
4 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
4
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
16 menit yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Home  /  Berita  /  GoNews Group

ICM Akui Proses Tender Proyek di Bengkalis Terkesan Berbelit-belit dan Perlahan Bunuh Kontraktor Lokal

Senin, 15 Agustus 2016 18:28 WIB
Penulis: Ira Widana
icm-akui-proses-tender-proyek-di-bengkalis-terkesan-berbelitbelit-dan-perlahan-bunuh-kontraktorDel Adrion, Ketua Ikatan Contraktor Mandau.
DURI - Proses lelang proyek di ULP Bengkalis sudah memasuki tahap II yang dalam waktu dekat akan diumumkan pemenangnya. Menurut Ikatan Contraktor Mandau (ICM), proses lelang ini tidak berjalan normal sesuai aturan yang sudah di buat ULP sendiri.

Dikatakan ketua ICM, Del Adrian kepada GoRiau.com, dalam proses yang lelang yang tengah berjalan saat ini terlihat panitia ULP Bengkalis mengubah persyaratan yang sudah ditetapkan, seperti Surat Keterangan Tenaga Teknik (SKT) dan Surat Keterangan Tenaga Ahli (SKA) sesuai jenis pekerjaan.

"Dalam persyaratannya, kontraktor harus melengkapi persyaratan SKT dan SKA sesuai dengan jenis pekerjaannya. Hal itu sudah dilakukukan kontraktor asal lokal ini, tapi selang proses berjalan persyaratan itu diubah lagi oleh panitia. Jangan aturan yang sudah ada ini dijadikan tameng untuk menjatuhkan kontraktor lokal," ujar Del Adrion, Senin (15/8/2016).

Menurut Del, kontraktor lokal lama-lama akan mati alias habis jika untuk proyek dibawah Rp 1 miliar pun masih didominasi kontraktor luar Kecamatan Mandau.

"Kita minta kepad ULP, janganlah mengubah-ubah syarat yang sudah ditetapkan sebelumnya. Lama-lama kontraktor Mandau akan berguguran jatuh atau sama dengan perlahan membunuh kontraktor lokal. Lain hal misalnya proyek besar, silahkan dikerjakan kontraktor luar," kata Del lagi.

Mengenai persyaratan SKT ini, lanjutnya lagi, banyak perusahaan pemenang yang sewa dari luar daerah. Sehingga saat pengerjaan dilapangan pekerjanya banyak yang tidak sesuai dengan SKT yang diajukan saat tender.

"Kita akan turun ke lapangan, jika kontraktor di lapangan tidak memiliki SKT yang dibutuhkan seperti di lapangan, maka akan kita usir kontraktor tersebut. Kita akan bantu ULP untuk melakukan monitoring di lapangan, agar aturan yang ditetapkan panitia ULP ini juga terealisasi di lapangan," ujar Del. ***

Kategori:Umum, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/