Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
19 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
2
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
19 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
3
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
20 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
4
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
20 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
5
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
21 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
6
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
19 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Home  /  Berita  /  Umum

Berantas Penyakit Kaki Gajah, Dinkes Mentawai Siapkan 341 Posko Pengobatan

Berantas Penyakit Kaki Gajah, Dinkes Mentawai Siapkan 341 Posko Pengobatan
ilustrasi siklus pnyakit gajah.
Kamis, 20 Oktober 2016 12:42 WIB

TUAPEIJAT - Kondidi Kabupaten Kepulauan Mentawai yang belum bebas dari penyakit kaki gajah, membuat pengobatan massal selama lima tahun berturut–turut 2004–2009 akan terus dilaksanakan. Karena berdasarkan survei penularan, masih ditemukan kasus kaki gajah sehingga harus dilakukan pengobatan lanjutan selama 2 tahun berturut–turut.

Fakta ini dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Lahmuddin Siregar, Selasa (18/10/2016) di Mentawai. Ia mengatkan, untuk pengobatan massal kaki gajah tahun ini, Dinkes Mentawai telah mempersiapkan 341 unit posko pengobatan yang melayani kelompok sasaran berusia 2 sampai 70 tahun.

Pencanangan bulan eliminasi kaki gajah (Belkaga) telah dilakukan Bupati Kepulauan Mentawai, Yudas Sabaggalet beberapa waktu lalu di Desa Malancan Kecamatan Siberut Utara.

Dikatakan Lahmuddin, di Mentawai pernah ditemukan kasus kronis, tepatnya di Desa Simalegi Kecamatan Siberut Barat pada awal tahun 2000. Setelah itu, pada tahun 2003 dilakukan eliminasi filariasis. Namun, setelah kegiatan eliminasi, masih ditemukan kasus atas hasil survei darah jari karena didapatkan 2,92 per mil Mikrofilaria Rate. Artinya, jika masih ditemukan di atas 1 per mil, maka harus dilakukan pengobatan massal untuk seluruh kabupaten.

Lebih jauh dikatakan, hampir 1,4 miliar orang di 73 negara dunia hidup di daerah endemis penyakit kaki gajah dan beresiko tertular penyakit itu. Pada bulan Juli tahun 2014, jumlah penderita penyakit kaki gajah kronis di seluruh Indonesia mencapai 14.932 jiwa. Sesuai hasil penelitian yang dilakukan Prof. Ascobat Gani tahun 2000, lebih dari 100 juta penduduk Indonesia beresiko tertular penyakit kaki gajah.

Untuk menghindari penyakit kaki gajah, setiap orang harus minum obat kombinasi DEC dan Albendazole. Mereka yang berumur 2–5 tahun, minum 1 tablet DEC 100 mg dan 1 tablet Albendazole 400 mg, usia 6–14 tahun minum 2 tablet DEC 100 mg dan 1 tablet Albendazole 400 mg dan di atas 14 tahun harus minum 3 tablet DEC 100 mg dan 1 tablet Albendazole 400 mg.

Apabila seluruh penduduk minum kombinasi obat tersebut, maka Indonesia akan bebas dari penyakit kaki gajah. Untuk itu, pemerintah secara serentak, bertahap dan berkelanjutan memprogramkan minum obat kaki gajah setiap bulan Oktober, hingga tahun 2020.

Penyakit kaki gajah atau filariasi sering diabaikan orang karena tidak menunjukkan gejala berarti. Gejala baru muncul setelah lima tahun mengidap penyakit. Dampak dari penyakit kaki gajah bagi penderita adalah yang bersangkuta dapat mengalami stigma dan tersingkir dari lingkungan serta mengalami kesulitan ekonomi dan sosial. Selain itu, secara fisik, penderita mengalami pembesaran menetap pada tungkai kaki. Untuk meringankan derita, dengan cara membersihkan secara rutin dan berolahraga ringan.

Penyakit kaki gajah juga telah menimbulkan kerugian ekonomi dan pendapatan keluarga setiap tahunnya. Diperkirakan potensi kerugian ekonomi mencapai triliunan rupiah jika pemberian obat pencegahan massal tidak diberikan, ujarnya. (Rhs/ers/Hms)

Editor:Calva
Kategori:GoDrone, Pemerintahan, Umum
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/