Tangloeng Dance Festival III Hadir Kembali di Banda Aceh
Kamis, 20 Oktober 2016 13:16 WIB
Penulis: Hafiz Erzansyah
Penulis: Hafiz Erzansyah
BANDA ACEH - Penciptaan sebuah karya seni, tidak hanya sebagai wujud pengekpresian diri, tetapi juga sebuah bentuk kreativitas sebagai media komunikasi seniman dengan masyarakat pendukungnya.
Hal ini diutarakan Ketua Pelaksana Tangloeng Dance Festival III, Zulkifli, yang digelar pada 21 hingga 22 Oktober mendatang, di Taman Seni Budaya Aceh, Banda Aceh.
"Karya seni merupakan bahasa budaya yang sangat efektif dalam mengungkapkan kondisi sosial-budaya dalam masyarakat Aceh. Maka dari itu, kegiatan ini adalah sebagai usaha memberikan ruang bagi para seniman untuk mengungkapkan ekspresinya," ujar Zulkifli, Kamis (20/10/2016).
Ia menjelaskan, Tangloeng Dance Festival III juga menjadi wadah yang berkesinambungan bagi seniman muda Aceh untuk berekspresi dalam mengaplikasikan karya-karya. "Selain itu, juga meningkatkan pemahaman filosofi dari seni dan budaya Aceh di kalangan generasi muda dan masyarakat pada umumnya," jelasnya.
Kegiatan yang dilaksanakan Lembaga Seulanga yang bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh ini, melibatkan sanggar-sanggar dan komunitas tari atau musik se Aceh sebagai pengembangan kreatifitas bagi seniman muda Aceh dalam menghadapi tantangan global.
"Diharapkan nantinya kegiatan ini mampu memperlihatkan jati diri dengan menampilkan aspek sosial dan budaya kepada masyarakat Aceh, serta melahirkan bibit baru pekerja seni yang nantinya dapat mengubah cara pandang masyarakat dan menjadikan penunjang dalam peningkatan berbagai aspek kehidupan masyarakat," ungkap Zulkifli.