Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
20 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
2
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
20 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
3
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
20 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
4
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
18 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
5
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
Pemerintahan
20 jam yang lalu
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
6
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
16 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Perjuangkan Nasib Petani Kelapa, Sekdakab Inhil 'Mencari Perhatian' di Riau Investment Forum 2016

Perjuangkan Nasib Petani Kelapa, Sekdakab Inhil Mencari Perhatian di Riau Investment Forum 2016
Acara Riau Investment Forum 2016 di Ballroom Dang Merdu Bank Riau Kepri. (Foto: Ratna SD)
Selasa, 25 Oktober 2016 03:46 WIB
Penulis: Ratna Sari Dewi
PEKANBARU - Riau Investment Forum 2016 digelar sebagai ajang promosi beragam potensi ekonomi dan bisnis yang ada pada 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Momen ini pun benar-benar dimanfaatkan oleh Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) untuk mencari 'perhatian' investor.

"Petani kelapa di Inhil sangat membutuhkan kehadiran investor. Apa lagi kondisi seratus ribu hektare kebun kelapa di Inhil saat ini sudah rusak parah," ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Inhil, Said Syarifuddin kepada Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal, Lestari Indah dalam acara Riau Investment Forum di Ballroom Dang Merdu Bank Riau Kepri, Selasa (25/10/2016) siang.

Masih dikatakan Sekda Inhil, kondisi perkebunan kelapa yang rusak semakin diperburuk dengan rendahnya harga kelapa yakni berkisar Rp1.800 per butir dan itu pun tidak dibayar langsung.

Sementara di perbatasan Guntung, kapal Malaysia sudah menanti untuk membeli kelapa petani lokal dengan harga yang cukup tinggi yakni Rp2.800 hingga Rp3 ribu setiap butirnya dan dibayar langsung.

"Kalau kelapa dibeli dengan harga yang pantas, otomatis petani kita tidak akan menjual hasil kebunnya kepada asing. Ini harus menjadi perhatian pemerintah," imbuh Said Syarifuddin dalam forum yang dihadiri beragam asosiasi terkait penanaman modal. adv

Kategori:Pemerintahan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/