Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
18 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
2
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
18 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
3
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
19 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
4
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
19 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
5
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
20 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
6
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
17 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Sasar Wisman Thailand, Kemenpar Tebar Pesona di TITF 2017

Sasar Wisman Thailand, Kemenpar Tebar Pesona di TITF 2017
Ilustrasi.
Rabu, 15 Februari 2017 11:49 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus mengejar performanya di setiap lini. Termasuk target market dari negara-negara tetangga, seperti Thailand, karena 43% wisatawan mancanegara yang masuk ke negara-negara ASEAN itu berasal dari negara-negara anggota ASEAN sendiri. Lalu, 36%-nya seperti Cina, Jepang, Korea, Hong Kong, Taiwan, India, dan lainnya.

Itulah salah satu alasan mengapa Kementerian di bawah komando Arief Yahya itu ikut berpartisipasi dalam pameran pariwisata Thai International Travel Fair (TITF) 2017 yang akan digelar 15–19 Februai 2017 di Queen Sirikit National Convention Center (QSNCC), Bangkok - Thailand.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar I Gde Pitana didampingi Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran Asia Tenggara Kemenpar Rizki Handayani memaparkan,Thai International Travel Fair (TITF) 2017 diselenggarakan oleh Thai Travel Agents Association (TTAA).

Pameran ini adalah pameran pariwisata yang bersifat consumer show (B to C) dengan target untuk menggaet calon wisman dari Thailand. Sesuai dengan target fokus pengunjungnya, pameran ini menjadi referensi bagi warga Thailand dalam mencari alternatif tujuan wisata ke luar negeri.

"Ini momentum yang sangat penting untuk bisa meraih pasar Thailand, karena paritispasi di TITF 2017 merupakan pasar yang besar khususnya pada periode pertama yaitu 20 th TITF," kata Pitana dan Rizki Handayani.

Rizki menambahkan, pada partisipasinya kali ini, Kemenpar menyewa lahan 90m 2 yang terletak di Hall A dengan nomor booth M16-23, M28-29 yang memfasilitasi 20 industri pariwisata (TA/TO dan akomodasi/atraksi/DMO/minat khusus) dari destinasi yang dipilih berdasarkan akses direct flight, tujuan wisata minat khusus (wisata selam), dan tujuan wisata yang berhubungan dengan reliji (Agama Budha) yaitu Aceh, Sumatera Utara, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.

"Selama 5 hari penyelenggaraan TITF 2017, akan banyak aktifitas yang aktraktif dan interaktif bagi para pengunjung booth Indonesia seperti Minuman Khas dan Refreshment Corner, Demo atau Workshop Corner, Virtual Reality (VR) Corner, Games dan Gift Redemption, dan Peta Indonesia Interaktif,”beber wanita jebolan Institute Tekhnologi Bandung (ITB) itu.

Sekadar informasi, berdasarkan statistik UNWTO, wisatawan internasional di negara-negara ASEAN berasal dari sumber intra ASEAN – yaitu negara-negara anggota ASEAN itu sendiri dengan persentase rata-rata 50%. Wanita yang biasa disapa Kiki itu menambahkan, pada 2017, Kemenpar menargetkan sebanyak 15 juta wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia, 45%-nya merupakan turis yang berasal dari Negara ASEAN.

"Untuk mencapai target tersebut, kami menerapkan strategi yang signifikan terkait dengan peraturan, anggaran pemasaran dan promosi serta pengembangan infrastruktur dan destinasi. Indonesia telah sangat proaktif dalam menarik wisatawan internasional untuk datang ke Indonesia dan menjelajahi tanah air kita tercinta,” ujarnya.

Sekadar informasi, Indonesia juga telah proaktif dalam menyederhanakan peraturan untuk memudahkan semua wisatawan yang ingin datang dan menjelajahi Indonesia. Persyaratan bebas visa untuk masuk ke Indonesia telah diberlakukan bagi 169 negara per tanggal 2 Maret 2016.

Pemerintah juga telah mengeluarkan peraturan baru untuk menarik lebih banyak yacht masuk ke Indonesia dengan mencabut Clearance Approval for Indonesia Territory (CAIT). Dengan demikian, diperkirakan bahwa kunjungan kapal pesiar ke Indonesia akan mencapai 5.000 kapal pesiar pada 2019 dengan pendapatan sebesar USD 500 juta.

Terobosan lain yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia yaitu mencabut peraturan cabotage untuk kapal pesiar di 5 pelabuhan utama di Indonesia, yaitu: Belawan – Medan (Sumatera Utara), TanjungPriok - Jakarta, Tanjung Perak - Surabaya (Jawa Timur), Benoa - Bali, Soekarno Hatta - Makassar. Oleh karena itu, penumpang kapal pesiar dapat dengan mudah memulai keberangkatan dan mengakhiri perjalanan di pelabuhan. ***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/