Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
14 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
13 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
3
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
14 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
15 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
5
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
13 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
6
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
16 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Keluarga Korban Pembunuhan Ngamuk, Terdakwa Jadi Bulan-bulanan Massa di Ruang Sidang

Keluarga Korban Pembunuhan Ngamuk, Terdakwa Jadi Bulan-bulanan Massa di Ruang Sidang
Sidang kasus pembunuhan dengan terdakwa Bastari (51) berakhir ricuh, Kamis (23/2/2017). Keluarga korban mengamuk dan memukuli terdakwa. (foto: sindonews.com)
Kamis, 23 Februari 2017 23:56 WIB

LUBUKLINGGAU - Sidang lanjutan kasus pembunuhan dengan terdakwa Bastari alias Tari (51), warga Desa Sido Mulyo, Kecamatan Muara Lakitan, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, berakhir ricuh, Kamis (23/2/2017).

Pasalnya, saat dimintai keterangannya, terdakwa membantah hasil pemeriksaan yang dilakukan penyidik polisi.

Bahkan, terdakwa mengaku saat kejadian tidak berada di tempat perkara, melainkan sedang berada di rumah istri keduanya yang di Megang Sakti, Kecamatan Megang Sakti, Kabupaten Musi Rawas.

Mendengar keterangan terdakwa, keluarga korban marah. Mereka sangat yakin terdakwa terlibat dalam pembunuhan tersebut.
Usai sidang keluarga korban langsung mengejar dan memukul terdakwa. Mereka juga membanting kursi di ruang sidang pengadilan.

Aparat kepolisian yang mengawal persidangan tersebut langsung melakukan blokade dan menjauhkan terdakwa dari amukan keluarga korban.

Namun, karena kalah jumlah, polisi tak mampu menghalangi massa yang kian beringas. Tak ayal Bastari menjadi bulan-bulanan masa, dan terpojok di ruang sidang sebelah kiri dan pasrah menerima pukulan telak dari para keluarga korban.

Pihak keluarga juga mengeluarkan kata-kata pengecaman terhadap terdakwa, yang tetap berkilah atas perbuatan yang sudah dilakukannya.

Untuk diketahui, Bastari terpaksa ke meja pesakitan karena diduga ikut dalam pembunuhan sadis yang dialami oleh Feriyanto di Desa Sidomulyo, Kecamatan Muara Lakitan pada 24 September 2015 sekitar pukul 22.00 WIB bersama tersangka dan terdakwa lainnya.

Terdakwa dijerat jaksa dengan pasal berlapis yakni primair Pasal 340 KUH Pidana Jo Pasal 55 Ayat 1 ke 1 KUHPidana, subsidair Pasal 338 KUHPidana Jo Pasal 55 Ayat 1 ke 1 KUHPidana. Dan Kedua Pasal 351 Ayat 1 KUHPidana Jo Pasal 55 Ayat 1 ke 1 KUHPidana. Dan Ketiga pasal 187 ke-1 KUH pidana Jo Pasal 55 Ayat 1 ke 1 KUHPidana. (snd)

Editor:Arie RF
Sumber:sindonews.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Hukum, Sumatera Selatan
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/