Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
Pemerintahan
8 jam yang lalu
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
2
5 Rekomendasi Sepatu Puma di Blibli
Umum
16 jam yang lalu
5 Rekomendasi Sepatu Puma di Blibli
3
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
Umum
8 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
4
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
Olahraga
4 jam yang lalu
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
5
Dinas Kebudayaan DKI Luncurkan Aplikasi SI-GAYA
Pemerintahan
6 jam yang lalu
Dinas Kebudayaan DKI Luncurkan Aplikasi SI-GAYA
6
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
Umum
3 jam yang lalu
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
Home  /  Berita  /  Lingkungan

Lebih Baik Indonesia Gaet Investasi Arab Saudi, daripada Tiongkok

Lebih Baik Indonesia Gaet Investasi Arab Saudi, daripada Tiongkok
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud berbincang-bincang dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Foto: (Raka Denny/jpnn.com)
Kamis, 02 Maret 2017 10:34 WIB

JAKARTA - Wakil Ketua MUI Prof Yunahar Ilyas mengatakan, kunjungan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud harus dimanfaatkan juga untuk mendongkrak investasi.

Menurutnya saat ini Saudi cenderung tidak nyaman berinvestasi di Amerika dan Eropa.

Di antaranya karena adanya Islamphobia. Nah sebagai gantinya investasinya bisa dialihkan ke Indonesia.

Menurut Yunahar yang juga Wakil Ketua PP Muhammadiyah, lebih baik uang dari Arab Saudi yang masuk ke Indonesia. Ketimbang investasi dari Tiongkok.

Sebab kalau investasi dari Tiongkok, biasanya diikuti serbuan tenaga kerja dari sana.

Berbeda dengan Saudi, yang sangat kecil kemungkinan investasi diikuti masuknya tenaga kerja Saudi ke Indonesia. "Di Saudi saja kekurangan tenaga kerja," tuturnya, kemarin

Dari sisi ideologi, kerjasama investasi dengan Saudi lebih aman karena jauh dari isu penyebaran ideologi komunisme.

Baginya ideologi Saudi sama dengan Indonesia. Yakni sebagai negara yang menjunjung agama.

Sementara itu, Ketua DPR Setya Novanto telah meminta semua anggota dewan untuk hadir pada pertemuan dengan Raja Salman hari ini.

Meskipun seluruh anggota dewan itu sedang dalam masa reses mulai Jumat (24/2) hingga pertengahan Maret.

Meskipun tidak menyebut sanksi khusus, tapi dia telah meminta bantuan fraksi untuk mengimbau seluruh anggota legislatif datang ke DPR.

”Dan saya lihat justru antusias yang datang sekarang pada acara tersebut. Kita screening betul-betul kehadirannya itu,” ujar dia.

Pembahasan di DPR lebih akan menyangkut isu-isu secara umum. Mulai dari kerja sama di bidang ekonomi, tenaga kerja, dan haji.

”Investasi Indonesia dan Saudi Arabia dan tentu kita harapkan agar kita diberi kesempatan membangun ke sana (Arab, red),” imbuh ketua umum partai Golkar itu. (jpnn)

Editor:Arie RF
Sumber:jpnn.com
Kategori:GoNews Group, Ekonomi, Lingkungan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/