Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
12 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
8 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
3
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
5 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
4
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
5 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
19 menit yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Wapadalah... Ditemukan Cabai Rawit Impor Berformalin Beredar di Pasar

Wapadalah... Ditemukan Cabai Rawit Impor Berformalin Beredar di Pasar
ilustrasi
Kamis, 16 Maret 2017 09:34 WIB

PROBOLINGGO - Cabai impor asal India masih beredar luas di pasar-pasar tradisional di Kota Probolinggo.

Mengantisipasi hal itu, Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) Kota Probolinggo melakukan sidak.

Petugas selanjutnya mengambil sampel cabai, untuk dikirim ke laboratorium Dinas Kesehatan Kota Probolinggo.

Tercatat, dalam sidak tersebut, petugas masih menemukan sekitar 30 persen cabai impor berindikasi mengandung formalin.

Menurut Sugeng Riyadi, Kasi UKM dan Perdagangan DKUPP Kota Probolinggo, cabai impor dari India dijual dengan kondisi dikeringkan.

"Dengan bentuk fisik yang lebih kaku, lebih kering, mengkilat, dan berwarna merah pekat, serta dapat disimpan hingga satu bulan," kata Sugeng.

Sedangkan cabai lokal kering bentuknya lebih lunak, banyak kandungan air, berwarna pudar, dan hanya bertahan tiga hari jika disimpan.

"Perbedaan fisik tersebut, bisa menjadi acuan masyarakat agar lebih berhati-hati, dalam membeli cabai di pasaran," kata Sugeng Riyadi.

Untuk cabai rawit lokal kisaran Rp 150 ribu per kilo gramnya, sedangkan cabai rawit impor harganya sekitar Rp 60 ribu per kilogramnya.

Hanya saja, konsumen masih memilih cabai lokal karena masih segar. Namun sebagian lainnya memilih cabai impor karena lebih tahan lama. (jpnn)

Editor:Arie RF
Sumber:jpnn.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Ekonomi, Jawa Timur
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/