Ini Sosok Serda Musaini, Prajurit TNI di Inhil yang Tewas Ditikam Karena Tegur Aksi Ugal-ugalan di Jalan
Penulis: Chairul Hadi
Kepergian Serda Musaini membuat warga kaget. Pria 55 tahun tersebut dikenal sebagai prajurit TNI yang ramah dan akrab dengan masyarakat. Ia berdinas di Koramil 06 Kateman, Kabupaten Inhil. Serda Musaini pergi meninggalkan sepasang anak dan seorang istri. Lalu seperti apa sosok almarhum selama ini?
Informasi yang dirangkum GoRiau.com (GoNews Grup), Almarhum Musaini menurut tokoh masyarakat setempat dikenal sebagai seorang figur yang aktif dalam membina dan melayani masyarakat. Warga pun sangat sedih atas kehilangan aparat Bhabinsa tersebut.
Musaini juga dikenal ramah dan mudah bergaul di tengah-tengah masyarakat. Adapun peristiwa yang dilakukan Tam terhadap korban, disesalkan oleh masyarakat. Bahkan pelaku nyaris saja tewas dihajar massa setelah ia menikam korban berkali-kali dengan Keris. Untung Tam segera dievakuasi.
Jumat siang yang tragis itu, Serda Musaini yang baru selesai ibadah Salat bersama warga tak sengaja melihat aksi Tam yang kebut-kebutan di Jalan Jenderal Sudirman Kelurahan Tagaraja. Tak hanya melaju kencang, pelaku juga standing dengan motornya. Melihat itu, korban bersama rekannya Kopka Candra menegur Tam.
Diduga karena kesal ditegur, Tam yang sudah kenal dengan korban ini lantas menghubungi Serda Musaini usai itu. Ia menunggu korban di depan pos Bhabinsa Tagaraja. Begitu korban tiba, keris yang sudah dipersiapkan tersangka sebelumnya langsung ia terjangkan ke tubuh prajurit itu berkali-kali.
Musaini ambruk bersimbah darah. Melihat peristiwa ini, warga pun bergegas membawa korban ke rumah sakit, namun nahas nyawanya tak berhasil ditolong. Sedangkan Tam bonyok digimbal warga. Untung saja ia segera dievakuasi dari lokasi kejadian, jika tidak mungkin saja sudah tewas.
Jumat malam setelah peristiwa berdarah itu, Kapolres Inhil AKBP Dolifar Manurung beserta jajarannya dan Dandim 0314 Inhil Letkol Inf J Hadianto langsung ke Kateman menggunakan Kapal Patroli (KP) Polairud untuk melihat langsung jenazah korban dan menemui keluarganya.
TNI dan Polri juga sempat menggelar pertemuan dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat serta tokoh pemuda setempat malam itu juga, di Hotel Puri Sungai Guntung. Dalam kesempatannya, Letkol Inf J Hadianto meminta agar masyarakat memaafkan segala kesalahan prajuritnya selama mengabdi semasa hidupnya.
Sementara Kapolres Inhil AKBP Dolifar Manurung turut menyampaikan bela sungkawa yang sebesar-besarnya atas meninggalnya Serda Musaini. Dolifar juga menegaskan, bahwa perbuatan tersangka terhadap aparat yang sedang berdinas, ancaman hukumannya sangat berat.
Saat ini Tam sudah diamankan di kantor polisi untuk dimintai keterangannya dan diproses hukum. Pria 21 tahun tersebut terancam hukuman berat atas kelakukannya yang di luar batas, bahkan sampai menghilangkan nyawa orang lain, cuma gara-gara kesal ditegur saat kebut-kebutan di jalan. ***
Kategori | : | Hukum, GoNews Group |