Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
20 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
2
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
20 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
3
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
15 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
4
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Olahraga
14 jam yang lalu
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
5
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
3 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
6
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
2 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Kabar Istana

Di Tangan Pemuda, Kemandirian Ekonomi Bangsa Bisa Bangkit

Di Tangan Pemuda, Kemandirian Ekonomi Bangsa Bisa Bangkit
Foto: Staf Kepresidenan RI.
Rabu, 02 Agustus 2017 11:38 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Kemandirian ekonomi suatu bangsa sangat diperlukan untuk menggerakkan sektor ekonomi strategis. Pemuda adalah salah satu penopang kemandirian ekonomi. Pemuda juga merupakan dari modal perekonomian atau sering disebut human capital.

Hal ini disampaikan Deputi III Staf Kepresidenan Denni Puspa Purbasari kepada 50 pemuda yang tergabung dalam Kader Bangsa Fellowship Program (KBFP) Angkatan VI. Menurut ahli ekonomi ini, keywords dari pembangunan ekonomi antara lain membangun desa dan daerah, kualitas hidup manusia, kesejahteraan rakyat dan terakhir kemandirian ekonomi.

"Makanya, visinya adalah sebagai anak muda perlu banyak mendengar, perlu banyak network. Banyaklah mendengar, lalu cari orang yang baik untuk bergerak maju, Jadi modal ekonomi itu bukan hanya duit tapi modal manusia itu lebih penting," ujar Denni di Yello Hotel, Jakarta, Selasa (1/9/2017).

Bonus demografi yang dimiliki Indonesia akan sia-sia jika tidak terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi juga harus dibarengi dengan pertumbuhan sektor lapangan kerja.

Menurutnya, pertumbuhan lapangan kerja juga tidak selalu berkaitan dengan pertumbuhan teknologi. Misal, kata Denni, banyak sektor industri yang menggunakan mesin untuk produksi mereka, namun bukan berarti hal itu mengurangi jatah manusia sebagai sumber produktivitas,

"Perusahaan yang pakai mesin, tetap butuh manusia untuk jadi operator. Ada marketingnya, ada kebutuhan manusia juga. Misal sektor kerajinan tangan, kan gak bisa pake mesin, makanya karakter industri itu berbeda-beda," paparnya.

Selain itu, Denni juga menegaskan untuk mengukur kesejahteraan sebuah bangsa tidak cukup hanya dari indikator pendapatan per kapita semata. Tingkat pendapatan tersebut harus termanifestasi menjadi daya beli.

Daya beli yang dimaksudnya adalah bukan persoalan konsumsi barang komplementer seperti tas, sepatu atau barang konsumtif lainnya, melainkan daya beli seperti transportasi, kesehatan, pariwisata, dan faktor penunjang lainnya.

"Kesejahteraan akan selalu berhubungan dengan daya beli. Jadi pertumbuhan ekonomi akan sangat bergantung dari daya beli masyarakat,"tutupnya.

Denni menjadi salah satu pembicara dalam Sekolah Pemimpin Muda Kader Bangsa Fellowship Program Angkatan VI. Kepada para peserta, Denni banyak menyampaikan materi perkembangan ekonomi di era Presiden Jokowi yang mencita-citakan terwujudnya kemandirian ekonomi sesuai dengan nawacita. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/